Kegiatan pasar murah yang digelar Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang diadakan di tengah pandemi COVID-19 di GOR Serbaguna Jalan Williem Iskandar, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang diwarnai ribuan warga yang berdesak-desakan dan tidak mematuhi protokol kesehatan.

Petugas Polsek Percut Sei Tuan Iptu M.Rohim di GOR Serbaguna, Minggu mengatakan anggota kepolisian yang diturunkan untuk menjaga keamanan di pasar murah tersebut sebanyak 19 personel.

Namun dengan jumlah tersebut petugas juga mengalami kesulitan untuk melakukan pengaturan pada warga agar mematuhi protokol kesehatan di saat terjadi pandemi COVID-19.

Ia mengatakan bahwa pengaturan sejak awal sudah salah karena seharusnya penjualan paket sembako murah dilaksanakan di  halaman GOR Serbaguna yang lebih luas dan terbuka.

"Jadi pembatasan warga sejak dari pintu gerbang, dan tidak seperti yang terjadi sehingga masyarakat berbondong-bondong masuk ke dalam GOR Serbaguna," kata Rohim.

Salah seorang warga Percut Sei Tuan Ahmad Zaki mengaku kecewa pihak pelaksana pasar murah tersebut hanya menyediakan 600 paket sembako.Sedangkan warga yang antre ribuan jumlahnya.

"Sebelumnya tidak diberitahukan kalau sembako pasar murah disediakan terbatas, dan warga diminta antrean, namun malah berdesak-desakan. Kalau seperti bukan tujuan membantu, dan malah menyengsarakan warga," katanya.

Sebelumnya, wabah COVID-19 yang melanda Sumut saat ini berdampak cukup banyak menimbulkan kesulitan bagi masyarakat
.
Karena itu, pemerintah daerah membuka pasar murah di dua lokasi di Kota Medan guna meringankan beban masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi, yakni di GOR Serbaguna Jalan Williem Iskandar, dan eks Bandara Polonia Medan.

Pasar murah tersebut dibuka selama lima hari mulai tanggal 17-21 Mei 2020, sejak pukul 10.00 WIB hingga 18.00 WIB setiap harinya. Sembako yang dijual seperti beras,gula, telur, minyak goreng dan lainnya.

Pewarta: Munawar Mandailing

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020