Harga jual gabah kering panen di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, turun sebesar sekitar Rp4.600 per kilogram sejak beberapa minggu terakhir dibandingkan sebelumnya.

“Harga jual gabah kering panen turun dari sebesar Rp4.800 per kg-Rp5.000 per kg menjadi Rp4.600 per kg. Harga gabah turun diduga karena dampak COVID-19,” kata Kasi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Sugiyanto di Mukomuko, Kamis.

Ia mengatakan, karena dampak COVID-19, sehingga membuat barang keluar dan masuk dari dan keluar daerah ini menjadi semakin terbatas, termasuk jumlah orang dari luar yang ingin membeli gabah kering panen juga terbatas.

Selama ini banyak “toke” atau pedagang pengumpul baik dari luar daerah ini yang membeli gabah kering panen milik petani setempat dengan harga bersaing, tetapi sekarang ini tidak banyak lagi toke yang datang ke daerah ini terbatas sejak adanya COVID-19.

Kalau sekarang ini kemungkinan hanya pedagang pengumpul yang berasal dari daerah ini yang membeli gabah kering panen milik petani dengan harga sesuai kemampuan pedagang di daerah ini.

Sementara itu petani setempat dalam situasi dan kondisi sekarang ini tidak punya banyak pilihan untuk menjual gabah kering panen dengan harga tinggi kepada pedagang dari daerah ini.

Selain itu petani setempat juga tidak mungkin menyimpan gabah kering panen dengan jumlah besar dalam lumbung padi atau di rumahnya. Kecuali pada zaman dulu orang menyimpan hasil panen padinya karena jumlah produksinya tidak besar, hanya cukup untuk kebutuhan hidupnya.

Kendati harga gabah kering panen di Kecamatan Air Manjuto dan XIV Koto turun sejak beberapa minggu terakhir, namun petani di wilayah ini masih mendapatkan keuntungan dari hasil penjual gabah kering panen sebesar itu.***1***

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020