Pejabat Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu menyebutkan stok ketersediaan vaksin anti rabies (VAR) di daerah itu saat ini sedang kosong.

"Saat ini stok VAR untuk Kabupaten Rejang Lebong sedang kosong, kalau pun masih ada yang tersisa tidak bisa digunakan karena sudah kedaluarsa. Vaksin ini biasanya dikirim oleh Kemenkes melalui Pemprov Bengkulu," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Rejang Lebong Hamka di Rejang Lebong, Kamis.

Dia menambahkan jatah stok VAR Rejang Lebong belum bisa diambil di gudang penyimpanan vaksin Dinkes Provinsi Bengkulu karena penjaga gudangnya terinfeksi COVID-19, sehingga harus menjalani perawatan dan isolasi serta gudangnya juga harus disterilkan terlebih dahulu sebelum vaksinnya dibagikan.

Akibat kosongnya stok VAR di wilayah itu, maka setiap warga yang terkena gigitan hewan penular rabies (HPR) baik itu jenis anjing, kucing maupun kera tidak bisa dilakukan penyuntikan. Kalau pun ada pasien itu harus membeli sendiri di apotek tertentu.

Kendati stok VAR yang ditanggung pemerintah saat ini masih kosong, namun jika ada warga yang terkena gigitan HPR diminta segera melapor kepada petugas dinas kesehatan, Puskesmas atau Puskeswan Curup, sehingga bisa dilakukan penanganan dan menghindari adanya warga tertular rabies.

Sejauh ini kasus gigitan HPR yang terjadi di Kabupaten Rejang Lebong kata dia, terhitung Januari-Mei 2020 sudah mencapai 94 kasus dan belum memakan korban jiwa, dengan rincian Januari ada 22 kasus, Februari 17 kasus, Maret dan April masing-masing 21 kasus dan Mei sebanyak 13 kasus.

Sedangkan selama tahun 2019 kasus gigitan HPR di Rejang Lebong tercatat sebanyak 222 kasus, terbanyak terjadi pada bulan Maret yang mencapai 36 kasus dan paling sedikit pada bulan November yang ada hanya enam kasus.

Sementara itu, Kepala UPTD Puskeswan Curup drh Firi Asdianto di tempat terpisah mengharapkan kalangan warga di daerah itu yang menjadi korban gigitan HPR agar segera melapor kepada petugas kesehatan dan Puskeswan sehingga bisa mencegah kemungkinan mereka terkena rabies.

"Kita minta mereka segera melapor sehingga bisa diberikan tindakan, dan kami juga bisa melakukan observasi terhadap jenis hewan yang menggigit warga ini," kata Firi Asdianto.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020