Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu menangani 62 kasus gigitan hewan penular rabies (HPR), seperti anjing, kucing, dan kera, selama Januari hingga Juni 2024.
Kabid Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Hamdan di Mukomuko, Sabtu, mengatakan dari 62 warga yang menjadi korban gigitan HPR selama enam bulan terakhir ini, tidak ada warga yang dinyatakan positif rabies.
"Dari sebanyak itu korban gigitan HPR, Tidak ada warga setempat yang positif rabies," katanya.
Ia mengatakan dari 62 kasus gigitan HPR tersebut, yang paling banyak kasus pada Januari 2024, yakni 16 kasus, kemudian Februari 12 kasus, Maret 13 kasus, April 10 kasus, Mei tiga kasus, Juni delapan kasus.
Ia mengatakan tindakan dilakukan petugas kesehatan terhadap warga yang terkena gigitan HPR dengan memberikan mereka vaksin anti-rabies untuk mencegah penyakit ini.
"Semua pasien gigitan HPR ini diberikan vaksin anti-rabies selain untuk mengobati lukanya dan mencegah korban terjangkit rabies," ujarnya.
Ia memastikan stok vaksin masih tersedia di daerah setempat, yakni 84 vial untuk 20 pasien atau empat vial untuk setiap pasien. Sebelumnya, stok vaksin 104 vial. Oleh karena ada permintaan vaksin VAR dari Kabupaten Bengkulu Utara 20 vial sehingga jumlah di daerah setempat berkurang menjadi 84 vial.
Pihaknya mendistribusikan 20 vial untuk lima pasien gigitan HPR karena stok vaksin di Provinsi Bengkulu kosong, termasuk stok vaksin di kabupaten terdekat dengan Bengkulu Utara, yakni Kabupaten Bengkulu Tengah kosong.
"Stok VAR (Vaksin Anti Rabies) yang ada di dinas ini merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Bengkulu. Karena stok VAR di provinsi kosong, maka kabupaten lain yang membutuhkan diarahkan ke daerah ini," ujarnya.
Dinkes Mukomuko sebelumnya mendapatkan bantuan vaksin 200 vial, saat ini jumlahnya berkurang.
Ia menyebut stok VAR tidak hanya berada di dinkes setempat, tapi juga di beberapa puskesmas seperti Puskesmas Ipuh 31 vial, puskesmas di Kecamatan Lubuk Pinang 20 vial. puskesmas di Kecamatan Pondok Suguh 20 vial, Puskesmas Penarik 15 vial, dan Puskesmas Bantal 20 vial.
Ia menyebut stok VAR tidak hanya berada di dinkes setempat, tapi juga di beberapa puskesmas seperti Puskesmas Ipuh 31 vial, puskesmas di Kecamatan Lubuk Pinang 20 vial. puskesmas di Kecamatan Pondok Suguh 20 vial, Puskesmas Penarik 15 vial, dan Puskesmas Bantal 20 vial.