Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan jumlah kasus gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) seperti anjing, kucing, dan kera, di daerah ini bertambah menjadi 83 orang dari sebelumnya 76 orang.
Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinkes Mukomuko Ruli Herlindo saat dihubungi dari Mukomuko, Senin, mengatakan ada penambahan kasus gigitan HPR sebanyak tujuh orang pada September 2024.
"Jumlah kasus gigitan HPR di daerah ini pada September 2024 sama dengan kasus gigitan HPR pada Agustus yakni masing-masing tujuh kasus," katanya.
Ia mengatakan dari 83 kasus gigitan HPR tersebut yang paling banyak terjadi pada Januari 2024 yakni 16 kasus, kemudian Februari 12 kasus, Maret 13 kasus, April 10 kasus, Mei tiga kasus, Juni delapan kasus, dan Juli hingga September masing-masing tujuh kasus.
Menurut dia, jumlah kasus gigitan HPR setiap bulan semakin menurun karena tingkat kesadaran masyarakat untuk menjaga diri dan waspada terhadap hewan tersebut semakin tinggi.
Ia mengatakan hala itu karena upaya untuk mencegah kasus gigitan HPR dengan cara menghindari faktor hewan yang menggigit. Selain itu binatang penular rabies itu jangan diganggu ketika hewan dalam kondisi santai dan berkelahi.
Sedangkan upaya yang dilakukan oleh Dinkes untuk mencegah warga terjangkit penyakit rabies, kata dia, selain pemberian Vaksin Anti-Rabies (VAR), juga memberikan sosialisasi tentang cuci luka karena setiap luka akibat gigitan HPR wajib dicuci.
Pihaknya juga menyediakan VAR untuk warga yang menjadi korban gigitan HPR serta menjalin komunikasi dengan pihak peternakan di setiap kecamatan. Hal itu karena Dinas Kesehatan berhubungan dengan manusianya, sedangkan peternakan menangani hewannya. Untuk itu perlu adanya penyuluhan kepada pemilik hewan untuk memvaksin hewan mereka agar tidak terkena rabies.
Ia menjelaskan secara kasat mata untuk membedakan hewan, terutama anjing terinfeksi rabies atau tidak, seperti air ludah selalu meleleh dan lidah keluar.
Kemudian, ekor masuk ke dalam seperti anjing ketakutan dan di mana saja hewan itu berjalan dan benda apa saja yang ditabraknya akan digigit, apalagi yang menghalanginya.