Dua beruang madu (Helarctos malayanus) berkeliaran di Kampung Sengkemang, Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, Riau, dan memangsa ayam peliharaan warga.
Pada Selasa, satwa langka tersebut menggunakan dahan dan dedaunan untuk membuat sarang di pohon manggis yang berada sekira 10 meter dari rumah Eni (34) di Kampung Sengkemang.
Eni dua kali melihat sepasang beruang berada sangat dekat dengan rumahnya pekan lalu.
"Kami lihat jelas dari jendela dapur ada dua beruang. Mereka memanjat ke atas pohon, dan yang satu sempat dekat sekali dengan jendela," kata Eni.
Eni mengatakan bahwa baru kali ini ada beruang masuk ke kampungnya. Menurut dia, dalam beberapa hari terakhir beruang itu memangsa ayam peliharaan warga dan menimbulkan kekhawatiran warga.
"Anak-anak saya sekarang tidak boleh lagi keluar malam. Kalau hari gelap langsung tutup pintu, karena beruang sering kelihatan waktu malam," katanya.
Kampung Sengkemang merupakan permukiman lama di Kecamatan Koto Gasib, Siak. Area yang mencakup perumahan warga dan rumah dinas PT Pertamina tersebut di sekelilingnya ada kebun kelapa sawit serta tanaman buah seperti durian, manggis, dan jambu.
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau sudah mengerahkan tim ke Kampung Sengkemang dan memasang perangkap. Perangkap berupa kerangkeng besi dengan satu mangkok berisi umpan di dalamnya diletakkan tidak jauh dari rumah Eni.
"Beberapa hari ini dikabarkan dua ekor beruang berkeliaran di pemukiman penduduk dan telah memangsa tujuh ekor ayam milik warga," kata Kepala BBKSDA Riau, Suharyono.
Berdasarkan keterangan warga, menurut Suharyono, dua beruang yang berkeliaran di Kampung Sengkemang merupakan induk dan anak.
"Tim melakukan pengecekan ke lokasi dan menemukan bekas cakaran di kandang ayam dan di pohon manggis serta sarang atau tempat tidur di belakang salah satu rumah warga," katanya.
Kepala Bidang KSDA Riau Wilayah II Heru Sutmantoro mengatakan tim sudah memasang perangkap di jalur kemunculan beruang bersama aparat pemerintah dan warga Kampung Sengkemang.
Dia mengimbau warga tidak panik, namun berhati-hati dan segera menghubungi petugas kalau melihat satwa masuk perangkap atau muncul di lokasi lain.
"Upaya selanjutnya, apabila ada laporan kemunculan beruang di lokasi yang berbeda, tim akan melakukan pemindahan perangkap kerangkeng pada lokasi kemunculan terbaru," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
Pada Selasa, satwa langka tersebut menggunakan dahan dan dedaunan untuk membuat sarang di pohon manggis yang berada sekira 10 meter dari rumah Eni (34) di Kampung Sengkemang.
Eni dua kali melihat sepasang beruang berada sangat dekat dengan rumahnya pekan lalu.
"Kami lihat jelas dari jendela dapur ada dua beruang. Mereka memanjat ke atas pohon, dan yang satu sempat dekat sekali dengan jendela," kata Eni.
Eni mengatakan bahwa baru kali ini ada beruang masuk ke kampungnya. Menurut dia, dalam beberapa hari terakhir beruang itu memangsa ayam peliharaan warga dan menimbulkan kekhawatiran warga.
"Anak-anak saya sekarang tidak boleh lagi keluar malam. Kalau hari gelap langsung tutup pintu, karena beruang sering kelihatan waktu malam," katanya.
Kampung Sengkemang merupakan permukiman lama di Kecamatan Koto Gasib, Siak. Area yang mencakup perumahan warga dan rumah dinas PT Pertamina tersebut di sekelilingnya ada kebun kelapa sawit serta tanaman buah seperti durian, manggis, dan jambu.
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau sudah mengerahkan tim ke Kampung Sengkemang dan memasang perangkap. Perangkap berupa kerangkeng besi dengan satu mangkok berisi umpan di dalamnya diletakkan tidak jauh dari rumah Eni.
"Beberapa hari ini dikabarkan dua ekor beruang berkeliaran di pemukiman penduduk dan telah memangsa tujuh ekor ayam milik warga," kata Kepala BBKSDA Riau, Suharyono.
Berdasarkan keterangan warga, menurut Suharyono, dua beruang yang berkeliaran di Kampung Sengkemang merupakan induk dan anak.
"Tim melakukan pengecekan ke lokasi dan menemukan bekas cakaran di kandang ayam dan di pohon manggis serta sarang atau tempat tidur di belakang salah satu rumah warga," katanya.
Kepala Bidang KSDA Riau Wilayah II Heru Sutmantoro mengatakan tim sudah memasang perangkap di jalur kemunculan beruang bersama aparat pemerintah dan warga Kampung Sengkemang.
Dia mengimbau warga tidak panik, namun berhati-hati dan segera menghubungi petugas kalau melihat satwa masuk perangkap atau muncul di lokasi lain.
"Upaya selanjutnya, apabila ada laporan kemunculan beruang di lokasi yang berbeda, tim akan melakukan pemindahan perangkap kerangkeng pada lokasi kemunculan terbaru," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020