Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Pembinaan remaja salah satu upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM) menuju generasi berkualitas di masa datang untuk mengisi pembangunan berkelanjutan, karena remaja sebagai generasi pemimpin masa depan bangsa.
"Pembinaan kaum remaja dapat dilakukan melalui pembekalan pengetahuan tentang TRIAD KRR dengan menghindari Narkoba, Pernikahan Dini serta bebas dari HIV/AIDS, dengan demikian maka remaja diperlukan penanaman akhlak mulia, sehat dan mandiri," kata Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu melalui sambutan tertulisnya yang disampaikan Kepala Balatbang BKKBN Adharsyah di Bengkulu baru ini.
Salah satu faktor keberhasilan pembangunan berkelanjutan yakni terwujudnya remaja yang berkualitas, karena jumlah remaja yang besar saat ini mencapai 64 juta jiwa atau 27,6 persen dari penduduk Indonesia memerlukan perhatian serius dalam menangani kaum muda untuk menjadi generasi yang mandiri sebagai penerus kepemimpinan bangsa.
Permasalahan remaja dewasa ini cukup kompleks, perilaku hidup bebas yang berdampak buruk terhadap masa depan penerus bangsa itu dapat menyebabkan tindakan pernikahan dini, penggunaan NAPZA, seks bebas dan penularan HIV/AIDS. Pernikahan diusia muda mengakibatkan kehamilan berisiko bagi ibu dan anak, ujarnya ketika membuka pemilihan duta remaja 2013 di Bengkulu.
Ia mengatakan, angka pernikahan dini di Tanah Air masih cukup tinggi, untuk meminimalisir peristiwa tersebut diperlukan upaya sedini mungkin dalam membangun kepribadian yang positif bagi kaum muda. "Kita di Bengkulu menggelar lomba duta remaja sebagai langka awal dalam membina kaum menuju remaja yang berakhlak mulia, sehat dan mandiri," katanya.
Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 angka pernikahan dini di Indonesia masih pada usia 19,8 tahun, melalui pembinaan remaja secara berkelanjutan maka dapat meningkatkan usia perkawinan pertama pada usia 21-25 tahun.
Perlunya pembinaan remaja melalui kelompok-kelompok, sebab kaum muda dapat dengan muda dalam menyelesaikan permasalahn dengan kelompok sebaya, namun mereka tetap tidak meninggalkan untuk berkomunikasi dengan orang tua, maka amat diperlukan peran orang tua untuk membangun komunikasi yang baik terhadap anak remaja.
Upaya dalam mewujudkan hal tersebu,t lembaga pengelola program kependudukan dan KB telah mengembangkan program pusat informasi konseling bagi remaja melalui program Generasi Berencana (GenRe).
Kepala subbidang Bina Ketahanan Remaja (BKR) BKKBN Bengkulu Corien Akwari Febrianti menambahkan, pemilihan duta remaja 2013 di daerah itu telah dilaksanakan dalam dua hari mulai daribeberapa proses seleksi.
"Pemilihan duta remaja dilaksanakan pada 11-12 Maret 2013 yang diikuti sebanyak 38 orang peserta kalangan remaja pelajar dan mahasiswa se-Provinsi Bengkulu," ujar Corien diselah pemilihan duta Remaja-Mahasiswa.
Ia mengatakan, peserta kaum muda sebanyak itu terdapat kalangan mahasiswa dan pelajar tingkat SMA dan SMP masing-masing 19 orang, remaja sebagai peserta tersebut dari kalangan kelompok dan anggota pusat informasi konseling (PIK-R/M) di sekolah maupun kampus.(rs)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
"Pembinaan kaum remaja dapat dilakukan melalui pembekalan pengetahuan tentang TRIAD KRR dengan menghindari Narkoba, Pernikahan Dini serta bebas dari HIV/AIDS, dengan demikian maka remaja diperlukan penanaman akhlak mulia, sehat dan mandiri," kata Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu melalui sambutan tertulisnya yang disampaikan Kepala Balatbang BKKBN Adharsyah di Bengkulu baru ini.
Salah satu faktor keberhasilan pembangunan berkelanjutan yakni terwujudnya remaja yang berkualitas, karena jumlah remaja yang besar saat ini mencapai 64 juta jiwa atau 27,6 persen dari penduduk Indonesia memerlukan perhatian serius dalam menangani kaum muda untuk menjadi generasi yang mandiri sebagai penerus kepemimpinan bangsa.
Permasalahan remaja dewasa ini cukup kompleks, perilaku hidup bebas yang berdampak buruk terhadap masa depan penerus bangsa itu dapat menyebabkan tindakan pernikahan dini, penggunaan NAPZA, seks bebas dan penularan HIV/AIDS. Pernikahan diusia muda mengakibatkan kehamilan berisiko bagi ibu dan anak, ujarnya ketika membuka pemilihan duta remaja 2013 di Bengkulu.
Ia mengatakan, angka pernikahan dini di Tanah Air masih cukup tinggi, untuk meminimalisir peristiwa tersebut diperlukan upaya sedini mungkin dalam membangun kepribadian yang positif bagi kaum muda. "Kita di Bengkulu menggelar lomba duta remaja sebagai langka awal dalam membina kaum menuju remaja yang berakhlak mulia, sehat dan mandiri," katanya.
Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 angka pernikahan dini di Indonesia masih pada usia 19,8 tahun, melalui pembinaan remaja secara berkelanjutan maka dapat meningkatkan usia perkawinan pertama pada usia 21-25 tahun.
Perlunya pembinaan remaja melalui kelompok-kelompok, sebab kaum muda dapat dengan muda dalam menyelesaikan permasalahn dengan kelompok sebaya, namun mereka tetap tidak meninggalkan untuk berkomunikasi dengan orang tua, maka amat diperlukan peran orang tua untuk membangun komunikasi yang baik terhadap anak remaja.
Upaya dalam mewujudkan hal tersebu,t lembaga pengelola program kependudukan dan KB telah mengembangkan program pusat informasi konseling bagi remaja melalui program Generasi Berencana (GenRe).
Kepala subbidang Bina Ketahanan Remaja (BKR) BKKBN Bengkulu Corien Akwari Febrianti menambahkan, pemilihan duta remaja 2013 di daerah itu telah dilaksanakan dalam dua hari mulai daribeberapa proses seleksi.
"Pemilihan duta remaja dilaksanakan pada 11-12 Maret 2013 yang diikuti sebanyak 38 orang peserta kalangan remaja pelajar dan mahasiswa se-Provinsi Bengkulu," ujar Corien diselah pemilihan duta Remaja-Mahasiswa.
Ia mengatakan, peserta kaum muda sebanyak itu terdapat kalangan mahasiswa dan pelajar tingkat SMA dan SMP masing-masing 19 orang, remaja sebagai peserta tersebut dari kalangan kelompok dan anggota pusat informasi konseling (PIK-R/M) di sekolah maupun kampus.(rs)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013