Ketiga anak yang telah ditetapkan tersangka tersebut yaitu PR (16) dan MR(16) warga Kota Bengkulu dan RA (15) warga Kabupaten Bengkulu Tengah.
Baca juga: Polda Bengkulu terapkan undang-undang darurat atasi geng motor pelajar
"Penangkapan ini berawal dari kegiatan patroli unit Samapta Polresta Bengkulu dan mendapatkan situasi ada anak-anak remaja yang berkumpul. Dari pengecekan anggota mendatangi remaja yang sedang nongkrong dan mengidentifikasi adanya potensi kerawanan seperti tawuran antarkelompok dengan menggunakan senjata tajam," kata Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Deddy Nata di Kota Bengkulu, Senin.
Ia menyebutkan, awalnya terdapat dua kelompok yaitu kelompok dendam ceria yang beranggotakan enam orang yaitu LW(17), AH (15), TE (14), LP (16), PR (16) dan MR (16).
Kemudian kelompok hantu malam yaitu AK (15), AP (16), AA (16), RZ (15), MY (16), RS (15), RA (16) dan RA (15) tahun saat berada di Kelurahan Pekan Sabtu Kecamatan Selebar Kota Bengkulu.
Baca juga: Polda Bengkulu sita 1.316 liter BBM subsidi dari dua tersangka
Baca juga: Polda Bengkulu sita 1.316 liter BBM subsidi dari dua tersangka
Deddy mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, dari 15 orang yang dibawa itu, tiga diantaranya ditahan karena membawa senjata tajam berupa parang panjang dengan ukuran 55 centimeter, belati dengan panjang 25 sentimeter, satu buah barnekel besi dengan ujung runcing warga abu-abu dan satu unit samurai dengan panjang 90 sentimeter.
Sedangkan untuk 12 orang lainnya dilakukan pembinaan dan dikembalikan ke keluarga masing-masing dengan tetap diberikan pendampingan.
Atas perbuatan ketiga anak yang membawa senjata tajam tersebut, mereka dikenakan pasal 2 ayat (1) undang-undang darurat nomor 12 tahun 1951 dengan ancaman setinggi-tingginya yaitu 10 tahun penjara.