Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu mengimbau warga yang tinggal di bantaran sungai Desa Air Buluh untuk tetap mewaspadai dan segera mengungsi apabila ada tanda banjir susulan.

“Dalam kondisi cuaca ekstrim sekarang ini diharapkan kepada masyarakat selalu waspada dan siaga dan mengisi tempat pengungsian yang ada di wilayah ini apabila ada banjir susulan,” kata Kepala BPBD Kabupaten Mukomuko Syahrizal di Mukomuko, Rabu.

Banjir dengan ketinggian sekitar 1,5 meter yang berasal dari luapan Sungai Air Buluh meredam sebanyak 236 rumah warga masyarakat di Desa Air Buluh Kecamatan Ipuh, Sabtu (25/7).

Banjir ini juga merendam ruas Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) yang menghubungkan Bengkulu dengan Sumbar di desa itu dan merusak tanaman palawija seluas 13 hektare.

Ia menyatakan Desa Air Buluh merupakan salah satu desa tangguh bencana di daerah itu dan sudah ada beberapa orang relawan penanggulangan bencana yang terlatih.

Kedatangan bencana alam banjir di wilayah itu tanpa diduga sebelumnya dan kejadian banjir besar yang melanda desa itu sudah lama sekali terjadi pada 1988, kemudian terjadi lagi pada tahun ini.

Ia mengatakan para relawan yang terlatih untuk melakukan tindakan siaga bencana di daerah ini telah mengetahui tugas dan fungsinya saat terjadi bencana alam, termasuk titik kumpul awal dan akhir.

“Relawan selalu siaga di posko penanganan bencana di desa ini dan mereka selalu siaga untuk membantu masyarakat dalam melakukan apabila terjadi bencana alam banjir di wilayah ini,” ujarnya pula.

Menurutnya, salah satu penyebab meluapnya sungai di wilayah itu karena pohon yang selama ini sebagai penyangga tidak banyak lagi di atas atau hulu sungai.
 

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020