Warga yang tinggal disekitar gedung Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Provinsi Bengkulu memprotes gedung tersebut dijadikan tempat karantina bagi orang yang terinfeksi COVID-19.

Ketua RT 02, Kelurahan Jalan Gedang, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu, Supratman mengatakan, protes yang dilayangkan warga tersebut karena khawatir akan ikut tertular COVID-19.

"Terutama yang protes itu adalah warga yang rumahnya kebetulan berdempetan dindingnya dengan gedung Bapelkes, ya mereka khawatir saja akan tertular virus corona," kata Supratman saat menyampaikan aspirasi dalam reses anggota DPRD Provinsi Bengkulu Sefti Yuslinah, Rabu.

Supratman bahkan mengaku warga sempat mengancam akan melakukan demonstrasi terkait kebijakan Pemerintah Provinsi Bengkulu yang menjadikan gedung Bapelkes tersebut sebagai tempat karantina orang yang terpapar COVID-19.

Keberatan warga itu, kata dia, terutama karena saluran air pembuangan dari gedung Bapelkes itu juga mengalir ke saluran air pembuangan warga dan warga khawatir air itu dapat menjadi pemicu penularan COVID-19.

"Tapi saya berusaha menenangkan warga dengan mendatangi Puskesmas setempat untuk menanyakan mengenai air buangan itu, dan dokter Puskesmas menjelaskan bahwa resiko penularan dari air terbilang kecil," paparnya.

Supratman berharap pemerintah daerah setempat bisa menangani pandemi COVID-19 ini dengan serius sehingga angka kasus orang yang terinfeksi bisa terus ditekan dan gedung tersebut tidak lagi digunakan sebagai tempat karantina.

Selain itu, dia juga berharap pemerintah daerah setempat bisa memberikan asupan vitamin untuk meningkatkan daya tubuh bagi warga yang tinggal disekitar gedung Bapelkes.

"Kami juga berharap pemerintah melakukan penyemprotan cairan disinfektan paling tidak sekali seminggu disekitar lokasi gedung Bapelkes itu, biar warga kami tidak khawatir lagi," demikian Supratman.

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020