"Ketersediaan vaksin cukup, untuk jumlah pasti saya tidak hafal, tapi cukup bagi masyarakat yang ingin mendapatkan vaksinasi penguat," kata dia di Bengkulu, Rabu.
Ia mengajak masyarakat menjalani vaksinasi dosis penguat sebagai langkah pencegahan penularan COVID-19 varian Arcturus.
Apalagi, katanya, potensi kerumunan atau keramaian akan cukup tinggi saat Lebaran karena animo mudik tahun ini lebih besar dibandingkan dengan saat ada pengetatan ketika pandemi COVID-19, beberapa tahun belakang.
Masyarakat yang ingin mendapatkan vaksinasi dosis penguat, menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni, bisa mendatangi fasilitas kesehatan terdekat.
Provinsi Bengkulu telah mendistribusikan vaksin dosis penguat ke kabupaten dan kota di daerah itu. Namun, masyarakat juga diingatkan bahwa penyebaran COVID-19 tidak cukup ditangkal hanya dengan mendapatkan vaksinasi.
"Oleh karena itu, kami mengajak warga untuk memeriksakan diri kalau merasa ada gejala mirip dengan COVID-19 dan menerapkan protokol kesehatan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak," kata dia.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan terus meningkatkan kewaspadaan di seluruh pintu masuk negara untuk mengantisipasi importasi varian baru COVID-19 Arcturus.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan Arcturus merupakan subvarian baru Omicron XBB 1.16 yang kali pertama diidentifikasi dari dua sampel pada Januari 2023, 59 sampel pada Februari 2023, dan 15 sampel varian ditemukan pada bulan Maret 2023 di India.
Sejumlah gejala yang timbul dari varian Arcturus di antaranya demam dan menggigil, batuk, hidung tersumbat dan pilek, sakit kepala, nyeri otot, dan sakit tenggorokan.