Persediaan pupuk subsidi jenis urea di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, yang ada di distributor untuk musim tanam ketiga padi sawah semakin menipis, yakni tersisa 15 ton.

“Persediaan pupuk urea minim, tinggal 15 ton untuk Kecamatan Air Dikit, Penarik dan Kecamatan Kota Mukomuko,” kata Kasi Produksi, Pembiayaan Alat dan Mesin Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Supradinata dalam keterangannya di Mukomuko setelah menerima laporan realisasi penyaluran pupuk subsidi jenis urea untuk petani di sejumlah kecamatan dari distributor pupuk subsidi, Selasa.



Ia menyebutkan dari 15 ton pupuk urea tersebut, persediaan pupuk urea untuk Kecamatan Air Dikit lima ton, Kecamatan Penarik lima ton dan Kecamatan Kota Mukomuko lima ton.

“Persediaan pupuk subsidi jenis urea di tiga wilayah ini sangat minim dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan,” ujarnya.

Ia mengaku pihaknya telah meminta realokasi pupuk subsidi jenis urea untuk masing-masing wilayah ini sebanyak 15 ton sebagai cadangan jika ada petani yang membutuhkan.

Ia mengatakan apalagi pada bulan Agustus ini memasuki musim tanam ketiga padi sawah, sehingga petani membutuhkan pupuk untuk menyuburkan tanamannya.

Selain pupuk urea, katanya, petani di daerah ini juga membutuhkan penambahan pupuk subsidi jenis lain sekitar 3.200 ton untuk musim tanam ketiga, yakni jenis SP36 sebanyak 1.000 ton, Ponska 1.000 ton, ZA 700 ton dan organik 500 ton.



Alokasi pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian tahun 2020, lanjutnya, sebanyak 11.686 ton, terdiri dari pupuk jenis urea 4.625 ton, Sp36 sebanyak 1.323 ton, ZA 753 ton, NPK 4.375 ton, dan organik 582 ton.

Alokasi pupuk subsidi untuk sektor pertanian tahun ini berkurang dibandingkan dengan tahun 2019, yakni 12.368 ton yang terdiri dari pupuk bersubsidi jenis urea 625 ton, SP-36 sebanyak 1.520 ton, ZA 949 ton, NPK 4.375 ton, dan pupuk subsidi jenis organik  899 ton.

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020