Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Susilawaty mengatakan masih menunggu hasil uji laboratorium Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) terhadap makanan santri Pondok Pesantren Hidayatul Qomariyah.

"Kami masih menunggu hasil dari BPOM, kabarnya hari ini atau besok sudah keluar," kata Susilawaty di Bengkulu, Senin.

Susilawaty mengatakan hasil uji tersebut adalah sampel makanan yang dimakan para santri pada pekan lalu yang mengakibatkan gejala muntah dan mual-mual dengan dugaan awal keracunan makanan.

Pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatul Qomariyah, Aly Shodiq Ahmad membantah puluhan santrinya keracunan akibat makanan.

"Kami mengelola makanan dari santri dan kami memasak sendiri makanan yang dikonsumsi jadi kami menduga ini bukan keracunan tapi ada faktor lain," kata Ahmad.

Ahmad mengatakan santri yang mengalami gejala keracunan sebanyak 59 orang dan berulang kembali pada Minggu, malam.

Lebih lanjut Ahmad menjelaskan kejadian berlangsung saat anak-anak sedang belajar dan tiba-tiba mengeluh lemas, mual dan ada juga yang muntah-muntah. 

Ahmad menekankan, kepada berbagai pihak untuk tidak berspekulasi atas insiden ini lantaran pihak dinas kesehatan sendiri belum mendapatkan hasil uji lab dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Pewarta: Bisri Mustofa

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020