Bengkulu (Antara Bengkulu) - Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu menemukan tujuh kasus flu burung dalam kurun Januari hingga April 2013 dengan titik menyebar di hampir seluruh kecamatan di kota itu.
"Semua kecamatan sudah terjangkit, tidak ada yang bebas flu burung. Selama Januari hingga April 2013 sudah kami temukan tujuh kasus positif," kata Koordinator Tim Reaksi Cepat Penanganan Flu Burung Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bengkulu, Henny Kusuma Dewi di Bengkulu, Sabtu.
Ia mengatakan kasus pertama yang ditemukan dalam kurun Januari hingga April 2013 yakni di Kelurahan Rawa Makmur Permai, sebanyak tujuh ekor ayam kampung mati akibat terjangkit virus H5N1.
Selanjutnya di Kelurahan Kebun Kemiling dimana 30 ekor ayam mati mendadak dan setelah dites ternyata positif flu burung.
Kasus berikutnya terjadi di Kelurahan Pagar Dewa yang mematikan tiga ekor ayam kampung, di Kelurahan Panorama, virus tersebut mematikan 43 ekor ayam kampung.
Kematian 19 ekor ayam secara mendadak di Kelurahan Sumur Dewa juga positif akibat flu burung dan kasus di Kelurahan Kandang Mas mematikan 20 ekor ayam.
"Terakhir di Kelurahan Sukarami dimana 10 ekor ayam mati mendadak, setelah dites positif flu burung dan kami memusnahkan tiga ekor ayam yang tersisa karena kuat dugaan sudah tertular," katanya.
Ia mengatakan untuk mengantisipasi penyebaran virus tersebut pemilik unggas diimbau melakukan penyemprotan desinfektan di sekitar kandang unggas.
"Saat ini peralihan dari musim panas ke hujan jadi kami imbau warga pemilik unggas agar rutin menyemprotkan desinfektan di sekitar kandang unggas," katanya.
Pantauan tim kata dia, setiap perubahan musim atau pancaroba, kasus flu burung cenderung meningkat.
Sepuluh ekor ayam kampung milik keluarga Azhari, warga Kelurahan Sukarami yang mati mendadak secara bergiliran pada Jumat (5/4) positif terjangkit virus H5N1.
Pemilik unggas yang positif flu burung itu sudah diberikan desinfektan untuk menyemprot kandang unggas secara selama 14 hari ke depan.
Sebab, masih ada 23 ekor anak ayam berumur dua minggu yang dirawat di kandang berbeda dari induk-induk ayam yang mati mendadak.
"Kalau disemprot rutin mudah-mudahan tidak terjangkti, kami akan memantau 14 hari ke depan," ucapnya.
Henny mengatakan untuk membantu warga mencegah penyebaran virus flu burung, Distannak menyediakan desinfektan gratis.(ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
"Semua kecamatan sudah terjangkit, tidak ada yang bebas flu burung. Selama Januari hingga April 2013 sudah kami temukan tujuh kasus positif," kata Koordinator Tim Reaksi Cepat Penanganan Flu Burung Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bengkulu, Henny Kusuma Dewi di Bengkulu, Sabtu.
Ia mengatakan kasus pertama yang ditemukan dalam kurun Januari hingga April 2013 yakni di Kelurahan Rawa Makmur Permai, sebanyak tujuh ekor ayam kampung mati akibat terjangkit virus H5N1.
Selanjutnya di Kelurahan Kebun Kemiling dimana 30 ekor ayam mati mendadak dan setelah dites ternyata positif flu burung.
Kasus berikutnya terjadi di Kelurahan Pagar Dewa yang mematikan tiga ekor ayam kampung, di Kelurahan Panorama, virus tersebut mematikan 43 ekor ayam kampung.
Kematian 19 ekor ayam secara mendadak di Kelurahan Sumur Dewa juga positif akibat flu burung dan kasus di Kelurahan Kandang Mas mematikan 20 ekor ayam.
"Terakhir di Kelurahan Sukarami dimana 10 ekor ayam mati mendadak, setelah dites positif flu burung dan kami memusnahkan tiga ekor ayam yang tersisa karena kuat dugaan sudah tertular," katanya.
Ia mengatakan untuk mengantisipasi penyebaran virus tersebut pemilik unggas diimbau melakukan penyemprotan desinfektan di sekitar kandang unggas.
"Saat ini peralihan dari musim panas ke hujan jadi kami imbau warga pemilik unggas agar rutin menyemprotkan desinfektan di sekitar kandang unggas," katanya.
Pantauan tim kata dia, setiap perubahan musim atau pancaroba, kasus flu burung cenderung meningkat.
Sepuluh ekor ayam kampung milik keluarga Azhari, warga Kelurahan Sukarami yang mati mendadak secara bergiliran pada Jumat (5/4) positif terjangkit virus H5N1.
Pemilik unggas yang positif flu burung itu sudah diberikan desinfektan untuk menyemprot kandang unggas secara selama 14 hari ke depan.
Sebab, masih ada 23 ekor anak ayam berumur dua minggu yang dirawat di kandang berbeda dari induk-induk ayam yang mati mendadak.
"Kalau disemprot rutin mudah-mudahan tidak terjangkti, kami akan memantau 14 hari ke depan," ucapnya.
Henny mengatakan untuk membantu warga mencegah penyebaran virus flu burung, Distannak menyediakan desinfektan gratis.(ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013