Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Puluhan warga di Jalan Jenggalu Kelurahan Lingkar Barat, Kota Bengkulu, menggunakan kompor biogas dari kotoran sapi untuk kebutuhan memasak di rumah mereka, kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bengkulu Arif Gunadi.
"Sebanyak 23 kepala keluarga di jalan Jenggalu Kelurahan Lingkar Barat menggunakan kompor biogas dari kotoran sapi untuk kebutuhan memasak di rumah mereka masing-masing," kata Arif Gunadi di Bengkulu, Kamis.
Ia menjelaskan, selain menggunakan kompor, ada sembilan rumah yang menggunakan lampu penerangan bersumber dari biogas kotoran sapi. "Tabung biogas, kompor gas dan lampu biogas merupakan bantuan pemerintah pusat," katanya.
Ketua Tim Teknis Biogas Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bengkulu, Syahrul Tamzie, mengatakan, puluhan warga pengguna kompor dan lampu biogas merupakan para anggota kelompok peternak sapi.
"Mereka dipilih menerima bantuan program kompor dan lampu biogas karena telah berhasil dalam beternak sapi dan merupakan kelompok peternak sapi yang kompak serta mempunyai semangat yang tinggi," katanya.
Ketua Kelompok Peternak Sapi, Umar Sahid, mengatakan, telah menggunakan kompor dan lampu biogas sejak awal September 2012. Sumber biogas berasal dari semua kotoran sapi milik para peternak masing-masing.
"Setiap rumah tangga bisa menggunakan kompor biogas dua sampai tiga jam per hari untuk kebutuhan memasak air dan gulai untuk lauk makan keluarga masing-masing," katanya.
Setelah menggunakan kompor biogas, setiap rumah tangga bisa menghemat pengeluaran sekitar Rp50.000 untuk pembelian tiga tabung gas isi ulang tiga kilogram setiap bulannya. (ant)