Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Peneliti bunga raflesia dari Universitas Bengkulu Agus Susatya mengatakan, raflesia jenis arnoldii ditemukan mekar di 21 lokasi habitat yang tersebar merata di seluruh kabupaten di daerah itu.

"Laporan yang kami kumpulkan tentang keberadaan raflesia arnoldii yang terbanyak berada di Provinsi Bengkulu walapun pada dasarnya jenis ini dapat dijumpai di sepanjang pegunungan Bukit Barisan," katanya di Bengkulu, Selasa.

Hingga 2011, kata dia, terdapat 21 lokasi habitat yang tercatat, namun begitu, beberapa di antaranya telah musnah habitatnya sebab alami dan manusia.

Tiga lokasi di Kabupaten Mukomuko yakni Desa Malin Deman, Lubuk Pinang dan Dusun Baru, di Kabupaten Kepahiang ditemukan di Cagar Alam Pagar Gunung, Hutan Lindung Bukit Daun dan Hutan Lindung Bukit Hitam.

Selanjutnya, di Kabupaten Lebong ditemukan di Desa Ketenong II, Air Musno, Danau Tes dan Ladang Palembang, Kabupaten Rejang Lebong ditemukan di Taba Rena, Beringin Tiga area, Suban Ayam, dan Bukit Kaba, sedangkan di Kabupaten Bengkulu Utara, raflesia arnoldii ditemukan di Kemumu, Gunung Bungkuk dan Talang Empat.

Sementara di Kabupaten Seluma, pernah ditemukan di Padang Capo, Kabupaten Bengkulu Tengah ditemukan di Cagar Alam Taba Penanjung I dan II, Bengkulu Selatan ditemukan di Kedurang, Kabupaten Kaur ditemukan di Padang Guci Hulu, Talang Tais, Desa Gedung Sako Bintuhan dan Muara Sahung.

"Dalam catatan ilmu pengetahuan, Rafflesia arnoldii pertama kali ditemukan pada 1818 di hutan tropis Bengkulu tepatnya di dekat Sungai Manna, Lubuk Tapi, Kabupaten Bengkulu Selatan oleh Dr. Joseph Arnold yang mengikuti ekspedisi yang dipimpin oleh Thomas Stamford Raffles sehingga nama keduanya diabadikan pada bunga itu," katanya menjelaskan.

Selama 2011, kata dia, terdapat 14 laporan atau temuan bunga rafflesia arnoldii yang mekar, terutama di Hutan Lindung Bukit Daun Kabupaten Kepahiang sebanyak delapan kali, kawasan hutan di sekitar Desa Malin Deman Kabupaten Mukomuko, Cagar Alam Taba Penanjung Bengkulu Tengah sebanyak tiga kali, kawasan hutan di Bintuhan Kabupaten Kaur serta kawasan hutan di Kabupaten Rejang Lebong.

Lokasi Hutan Lindung Bukit Daun, kata dia, merupakan lokasi yang paling mudah diakses sebab berada di sepanjang jalan raya yang menghubungkan Kepahiang dengan Kota Bengkulu.

Jalur tersebut dimulai dari Cagar Alam Taba Penanjung I, dan Cagar Alam Taba Penanjung II, hingga ke HL Bukit Daun yang berbatasan dengan Desa Tebat Monok Kabupaten Kepahiang.

Seringnya bunga mekar, sayangnya tidak dikelola secara baik, padahal dari sudut frekuensi bunga mekar, dan aksesibilitas yang mudah dicapai, bunga ini sangat berpotensi sebagai salah satu daya tarik yang kuat untuk pengembangan ekonomi masyarakat melalui ekoturisme.

"Perlu upaya dalam melestarikan raflesia dengan pengelolaan yang lebih terpadu, yang melibatkan praktisi konservasi, masyarakat, dan ekoturisme," katanya.

Apalagi di Bengkulu, selain jenis arnoldii, masih terdapat tiga jenis raflesia lainnya yakni gadutensis, hasselti dan jenis bengkuluensis yang tergolong langka.

Agus mengatakan, Indonesia mempunyai kekayaan raflesia yang paling banyak di dunia dimana dari 25 jenis yang tercatat saat ini, 12 di antaranya berasal dari Indonesia, dan empat diantaranya berasal dari Bengkulu. (T.KR-RNI/F002)

Pewarta:

Editor : AWI-SEO&Digital Ads


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012