Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah mengatakan setuju dengan opsi dua harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akan diterapkan oleh pemerintah.      

"Pada dasarnya kami setuju wacana itu tapi semuanya masih menunggu keputusan pemerintah pusat," kata Gubernur di Bengkulu, Jumat.

Ia mengatakan jika sudah diputuskan pemerintah, regulasi itu wajib diterapkan di daerah. Pemberlakuan dua harga BBM tersebut perlu ada SPBU khusus BBM subsidi agar tidak terjadi kekacauan.

Menurutnya, jika diatur sedemikian rupa, penerapan dua harga ini dapat berjalan dengan baik.

"Apalagi Pertamina sudah punya teknologi dengan mengkombinasikan Sistem Pengendalian IT Radio Frequency Identification (RFID) yang bisa mencegah kendaraan umum yang mengisi BBM bersubsidi berulang-ulang," katanya menjelaskan.

Gubernur mengatakan, yang perlu diwaspadai adalah kendaraan umum yang mengantre berulang-ulang di SPBU sehingga perlu pengawasan melekat.

Seperti diketahui, pemerintah telah menggulirkan wacana menaikkan harga BBM bersubsidi khusus bagi mobil pribadi. Sedangkan bagi kendaraan roda dua, angkutan umum dan pelat kuning, harga BBM bersubsidi jenis premium akan tetap Rp4.500.

Wira Penjualan Depo Pertamina Bengkulu Misbach Buchori mengatakan belum ada keputusan atas wacana itu. Menurutnya jika nanti diterapkan, perlu keterliabtan anggota kepolisian dalam pengawasan.

"Karena sistem ini rawan dimanfaatkan para spekulan, jika tidak didukung sistem pengawasan yang optimal," katanya.

Pewarta: Oleh Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013