Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan pihaknya saat ini sedang fokus merancang masterplan pengembangan potensi wisata sejarah dan budaya di daerah itu.
Kata Gubernur Rohidin, ada dua objek wisata pada tahun 2021 ini yang bakal dilakukan penataan yaitu Rumah Pengasingan Bung Karno dan Benteng Marlborough yang merupakan benteng peninggalan Inggris.
"Nanti kawasan tersebut akan direvitalisasi sehingga menghasilkan nilai lebih dengan ditunjang dengan sarana dan prasarana pendukung," kata Gubernur Rohidin di Bengkulu, Kamis.
Gubernur menambahkan rencana revitalisasi dua objek wisata itu telah dikoordinasikan dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi sebagai penanggung jawab aset.
Menurutnya, pengembangan potensi wisata sejarah dan budaya ini termasuk salah satu ikhtiar pemerintah daerah untuk menggeliatkan kembali kunjungan wisatawan Bengkulu yang sempat tersendat akibat pandemi COVID-19.
Selain dua objek wisata itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu juga berencana menata ulang kawasan wisata Rumah Fatmawati Soekarno yang berada di Kelurahan Anggut Atas.
Rencana penataan itu termasuk memindahkan bangunan rumah Fatmawati Soekarno ke lokasi semula yaitu di kawasan kantor BNI 46 di sekitar Simpang Lima Ratu Samban, Kota Bengkulu.
Gubernur Rohidin menilai setelah aset wisata tersebut dikembangkan barulah tepat jika akan dijadikan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
"Pemindahan itu agar nilai-nilai sejarahnya tetap terjaga dan usulan itu telah kami koordinasikan dengan Ibu Puan Maharani saat beliau menjabat Menko PMK," demikian Gubernur Rohidin.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021
Kata Gubernur Rohidin, ada dua objek wisata pada tahun 2021 ini yang bakal dilakukan penataan yaitu Rumah Pengasingan Bung Karno dan Benteng Marlborough yang merupakan benteng peninggalan Inggris.
"Nanti kawasan tersebut akan direvitalisasi sehingga menghasilkan nilai lebih dengan ditunjang dengan sarana dan prasarana pendukung," kata Gubernur Rohidin di Bengkulu, Kamis.
Gubernur menambahkan rencana revitalisasi dua objek wisata itu telah dikoordinasikan dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi sebagai penanggung jawab aset.
Menurutnya, pengembangan potensi wisata sejarah dan budaya ini termasuk salah satu ikhtiar pemerintah daerah untuk menggeliatkan kembali kunjungan wisatawan Bengkulu yang sempat tersendat akibat pandemi COVID-19.
Selain dua objek wisata itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu juga berencana menata ulang kawasan wisata Rumah Fatmawati Soekarno yang berada di Kelurahan Anggut Atas.
Rencana penataan itu termasuk memindahkan bangunan rumah Fatmawati Soekarno ke lokasi semula yaitu di kawasan kantor BNI 46 di sekitar Simpang Lima Ratu Samban, Kota Bengkulu.
Gubernur Rohidin menilai setelah aset wisata tersebut dikembangkan barulah tepat jika akan dijadikan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
"Pemindahan itu agar nilai-nilai sejarahnya tetap terjaga dan usulan itu telah kami koordinasikan dengan Ibu Puan Maharani saat beliau menjabat Menko PMK," demikian Gubernur Rohidin.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021