Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Mukomuko, Provisi Bengkulu, mendorong badan usaha milik desa (BUMDes) memanfaatkan teknologi tepat guna (TTG) untuk mengembangkan berbagai usaha kecil menengah (UKM) di wilayahnya.
“Rencananya kita ajukan anggaran, kita kasih modal, karena dari kita tidak ada, kita kerja sama dengan BUMDes untuk mereka bisa bergerak mengembangkan usaha kecil menengah,” kata Kabid Teknologi Tepat Guna dan Sumber Daya Alam Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Mukomuko Heri Apian Efendi di Mukomuko, Sabtu.
Ia mengatakan hal itu menyusul sejumlah masyarakat setempat yang telah menciptakan teknologi tepat guna tetapi setelah itu mereka tidak mampu memperbanyak hasil ciptaan untuk pengembangan UKM.
Ia mengatakan, setiap BUMDes di daerah ini setiap tahun mendapatkan modal yang bersumber dari dana desa untuk melakukan berbagai usaha untuk pendapatan desa setempat.
Ia berharap, BUMDes bisa bekerja sama dengan orang yang menciptakan teknologi tepat guna untuk mengembangkan teknologi tepat guna tersebut dan usaha kecil menengah di wilayah ini.
“Bisa jadi dengan adanya kerja sama ini bisa mengembangkan usaha kecil menengah di daerah ini sekaligus membantu pemerintah dalam mengembangkan teknologi tepat guna di daerah ini,” ujarnya.
Ia memprogramkan kedepan teknologi tepat guna yang ada ini bisa menjadi usaha mandiri baik usaha dalam bidang kerajinan keluarga maupun koperasi dan masuk dalam BUMDes.
Sementara itu, sejumlah masyarakat di daerah ini menciptakan mesin yang mengolah cangkang sawit menjadi bahan pengganti minyak tanah atau batu bara yang ramah lingkungan.
Masyarakat ini tidak bisa mengembangkan usahanya ini karena terkendala bahan baku cangkang sawit. Mayoritas pabrik minyak kelapa sawit di daerah ini masih menggunakan cangkang sawit tersebut.
Kemudian menciptakan mesin pengolahan sampah menjadi bahan bakar minyak berupa bensin dan solar dan teknologi mesin yang bisa membuka atau merontokkan bulu ayam dengan cepat.
“Kalau mesin perontok bulu ayam ini pernah mengikuti gelar TTG dan mendapat juara dua,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021
“Rencananya kita ajukan anggaran, kita kasih modal, karena dari kita tidak ada, kita kerja sama dengan BUMDes untuk mereka bisa bergerak mengembangkan usaha kecil menengah,” kata Kabid Teknologi Tepat Guna dan Sumber Daya Alam Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Mukomuko Heri Apian Efendi di Mukomuko, Sabtu.
Ia mengatakan hal itu menyusul sejumlah masyarakat setempat yang telah menciptakan teknologi tepat guna tetapi setelah itu mereka tidak mampu memperbanyak hasil ciptaan untuk pengembangan UKM.
Ia mengatakan, setiap BUMDes di daerah ini setiap tahun mendapatkan modal yang bersumber dari dana desa untuk melakukan berbagai usaha untuk pendapatan desa setempat.
Ia berharap, BUMDes bisa bekerja sama dengan orang yang menciptakan teknologi tepat guna untuk mengembangkan teknologi tepat guna tersebut dan usaha kecil menengah di wilayah ini.
“Bisa jadi dengan adanya kerja sama ini bisa mengembangkan usaha kecil menengah di daerah ini sekaligus membantu pemerintah dalam mengembangkan teknologi tepat guna di daerah ini,” ujarnya.
Ia memprogramkan kedepan teknologi tepat guna yang ada ini bisa menjadi usaha mandiri baik usaha dalam bidang kerajinan keluarga maupun koperasi dan masuk dalam BUMDes.
Sementara itu, sejumlah masyarakat di daerah ini menciptakan mesin yang mengolah cangkang sawit menjadi bahan pengganti minyak tanah atau batu bara yang ramah lingkungan.
Masyarakat ini tidak bisa mengembangkan usahanya ini karena terkendala bahan baku cangkang sawit. Mayoritas pabrik minyak kelapa sawit di daerah ini masih menggunakan cangkang sawit tersebut.
Kemudian menciptakan mesin pengolahan sampah menjadi bahan bakar minyak berupa bensin dan solar dan teknologi mesin yang bisa membuka atau merontokkan bulu ayam dengan cepat.
“Kalau mesin perontok bulu ayam ini pernah mengikuti gelar TTG dan mendapat juara dua,” ujarnya.
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021