Bandarlampung (ANTARA Bengkulu) - Manusia tertinggi di Indonesia yang berasal dari Provinsi Lampung, Suparwono, meninggal dunia kemarin di Kabupaten Tulangbawang Barat Lampung.
"Pemerintah Kabupaten Tulangbawang dan warga turut berduka cita karena almarhum menjadi ikon daerah sini dan Lampung," kata Kadis Kominfo Tulangbawang Firmansyah mendampingi Bupati Tulangbawang Abdurachman S Nata Menggala, di Menggala, Kamis.
"Memang domisili almarhum di Tulangbawang Barat, tetapi dulu menjadi wilayah Kabupaten Tulangbawang dan menjadi bagian dari wilayah kami," katanya lagi.
Meski demikian, lanjut dia, ada pejabat dari Kabupaten Tulangbawang yang akan berkunjung ke rumah duka untuk memberikan ucapan belasung kawa.
"Bagaimana pun juga almarhum menjadi ikon Tulangbawang yang menasional dan internasional," kata dia lagi.
Firman juga mengakui merasa kehilangan atas meninggalnya Suparwono. Karena almarhum merupakan sosok yang bersahaja dan ramah serta disenangi oleh siapa pun.
Kabar meninggalnya manusia tertinggi itu sempat menjadi pembicaraan warga, tidak hanya di Kabupaten Tulangbawang tetapi sebagian wilayah Lampung.
"Saya turut berduka, karena Lampung kehilangan sosok yang fenomenal," kata Nasrul, warga Labuhanratu, Kedaton, Bandarlampung, asal Menggala, Tulangbawang.
Informasi meninggalnya manusia dengan tinggi 2,42 meter pada Rabu (22/2) siang di Klinik Sharon Medical Center, Tulangbawang Barat. (T.T013/H009)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
"Pemerintah Kabupaten Tulangbawang dan warga turut berduka cita karena almarhum menjadi ikon daerah sini dan Lampung," kata Kadis Kominfo Tulangbawang Firmansyah mendampingi Bupati Tulangbawang Abdurachman S Nata Menggala, di Menggala, Kamis.
"Memang domisili almarhum di Tulangbawang Barat, tetapi dulu menjadi wilayah Kabupaten Tulangbawang dan menjadi bagian dari wilayah kami," katanya lagi.
Meski demikian, lanjut dia, ada pejabat dari Kabupaten Tulangbawang yang akan berkunjung ke rumah duka untuk memberikan ucapan belasung kawa.
"Bagaimana pun juga almarhum menjadi ikon Tulangbawang yang menasional dan internasional," kata dia lagi.
Firman juga mengakui merasa kehilangan atas meninggalnya Suparwono. Karena almarhum merupakan sosok yang bersahaja dan ramah serta disenangi oleh siapa pun.
Kabar meninggalnya manusia tertinggi itu sempat menjadi pembicaraan warga, tidak hanya di Kabupaten Tulangbawang tetapi sebagian wilayah Lampung.
"Saya turut berduka, karena Lampung kehilangan sosok yang fenomenal," kata Nasrul, warga Labuhanratu, Kedaton, Bandarlampung, asal Menggala, Tulangbawang.
Informasi meninggalnya manusia dengan tinggi 2,42 meter pada Rabu (22/2) siang di Klinik Sharon Medical Center, Tulangbawang Barat. (T.T013/H009)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012