Bandarlampung (ANTARA) - Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan persoalan terkait perselisihan saat ibadah Natal di Gereja GPI Tulangbawang, Lampung kini telah selesai dan saat ini sudah kondusif.
"Perselisihan antara warga sekitar dengan pendeta dan jemaat yang ada di Desa Banjar Agung, Kecamatan Banjar Agung, Tulangbawang telah diselesaikan dengan baik," kata Pandra, di Bandarlampung, Selasa.
Ia menyebutkan, persoalan perselisihan tersebut telah diselesaikan, setelah mendengarkan keterangan masing-masing pihak dan langsung ditangani oleh anggota Bhabinkamtibmas Desa Banjar Agung.
Melalui upaya yang presisi, prediktif, responsif, dan transparansi berkeadilan, anggota bhabinkamtibmas segera mendatangi lokasi dan juga melaporkan secara berjenjang kepada Kapolsek Banjar Agung dan diteruskan kepada Kapolres Tulangbawang.
"Alhasil persoalan tersebut langsung dipertemukan baik itu dari jemaat, pendeta, termasuk juga warga sekitar dan disepakati karena sedang merayakan Natal diberikan kesempatan untuk merayakan atau menggunakan tempat tersebut sampai tanggal 26 Desember 2021," kata dia.
Pandra menambahkan setelah batas waktu yang ditentukan, kemudian Pendeta Sopan Sidabutar menjalankan apa yang disepakati bahwa karena izin yang belum keluar, maka aktivitas peribadatan tidak lagi dilaksanakan kecuali sebagai rumah doa atau rumah ibadah keluarga.
"Pada tanggal 26 Desember 2021 disepakati, dan pendeta Sopan Sidabutar dengan dibantu jemaat GPI secara sukarela menurunkan lambang salib pada bagian depan bangunan yang menjadi simbol bangunan gereja. Pernyataan tersebut juga disaksikan oleh perangkat desa, warga masyarakat, TNI-Polri, dan pemerintah setempat," kata dia lagi.
Kapolres Tulangbawang AKBP Hujra Soumena menambahkan, pihaknya telah melakukan pertemuan antarlintas agama untuk menyikapi persoalan tersebut.
"Sekarang sudah aman, tenteram, dan rukun. Kami sudah melakukan koordinasi dan pertemuan antarlintas agama," katanya melalui sambungan teleponnya.
Dia melanjutkan pada saat terjadi cekcok, anggotanya saat itu juga turut mengamankan keadaan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Anggotanya di lokasi mengamankan lokasi lantaran saat itu sedang melakukan proses mediasi.
"Setelah mendapatkan kesepakatan saat itu, masing-masing masyarakat membubarkan diri. Setelah itu, anggota kami tetap lanjut untuk pengamanan sampai kegiatan ibadah Natal selesai," katanya lagi.