Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu optimistis pendapatan asli daerah bersumber dari operasional rumah potong hewan (RPH) dapat mencapai target pada 2021, yakni Rp25 juta.

“Kami optimis pendapatan dari RPH mencapai target meskipun sampai sekarang pendapatan dari sana masih nihil apalagi sampai sekarang petani belum bisa mengekspor daging babi karena daerah tujuan belum memberikan rekomendasi,” kata Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Warsiman dalam keterangannya di Mukomuko, Sabtu.

Ia menyebutkan pendapatan dari RPH di daerah tersebut, antara lain berasal dari retribusi pengiriman daging babi keluar daerah setempat, salah satunya Provinsi Sumatera Utara dan retribusi pemotongan ternak, yakni Rp28.500 per ekor, baik sapi maupun kerbau.

Namun, belakangan ini daerah penerima daging babi masih melakukan pembatasan karena ada kasus flu babi di wilayah Medan.

Selain itu, pedagang semakin sedikit yang melakukan aktivitas pemotongan hewan di RPH.

Distan setempat telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait guna mencari solusi dalam mengoptimalkan pencapaian PAD dari operasional RPH.

Ia menyebutkan salah satu solusinya mengumpulkan pelaku usaha dan bisnis di bidang penjualan daging sapi dan kerbau agar mereka bersama-sama mendukung pembangunan di daerah ini.

Selain itu, pihaknya meminta pelaku usaha dan bisnis penjualan daging sapi dan kerbau di daerah ini untuk melakukan aktivitas pemotongan ternak di RPH setempat.

Instansinya juga meminta semua pelaku usaha dan bisnis penjualan sapi dan kerbau di daerah ini agar mengurus surat sehat hewan ternak yang akan diekspor.

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021