Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Bengkulu menyebutkan bahwa realisasi zakat 2020 di Provinsi Bengkulu hanya terkumpul sekitar Rp5,4 miliar dari potensi sekitar Rp60 miliar hingga Rp70 miliar. 

"Untuk tahun lalu realisasi zakat tidak sampai 10 persen dari potensi zakat yang ada," kata Kepala Baznas Bengkulu Fazrul Hamidy di Bengkulu, Rabu. 

Ia mengatakan bahwa rendahnya realisasi potensi zakat di Provinsi Bengkulu disebabkan karena rendahnya kepercayaan masyarakat dan masih berfikir zakat dan sedekah sama. 

Padahal zakat, infaq dan sedekah berbeda, perbedaannya yaitu infaq dan sedekah hukumnya sunnah sedangkan zakat hukumnya wajib dibayarkan oleh masyarakat yang mampu. 

Oleh karena itu pihaknya akan terus melakukan sosialisasi dan pemahaman terkait zakat secara rinci kepada masyarakat luas. 

Pimpinan Baznas RI Achmad Sudrajat menjelaskan minimnya masyarakat membayar zakat ke Baznas disebabkan karena literasi masyarakat yang masih kurang. 

"Sebab masyarakat hanya mengetahui zakat fitrah padahal banyak sekali zakat yang dapat dibayarkan seperti zakat pertambangan, perusahaan, mall dan masih banyak lagi," terangnya. 

Sehingga diperlukan kerjasama dengan pemerintah agar dapat terkumpul zakat dan mencapai potensi yang diperkirakan. 

Diharapkan dana zakat dapat disalurkan untuk membantu masyarakat di Provinsi Bengkulu.

Untuk diketahui, Baznas RI memperkirakan potensi masyarakat nasional untuk membayar zakat sekitar Rp317 triliun. 

Dari potensi tersebut hanya terkumpul Rp12 triliun sedangkan Rp305 triliun potensi zakat tidak tergarap dengan baik.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021