Untuk total dana yang telah disalurkan tersebut sebanyak Rp112 juta dengan masing-masing pelaku usaha mendapatkan bantuan sebesar Rp1 juta.
"Baznas sebagai pengelola zakat, infak, dan sedekah, tidak hanya bergerak dalam bidang sosial yang sifatnya jangka pendek saja, melainkan juga mempunyai program produktif demi mendorong pertumbuhan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Ketua Baznas Kota Bengkulu Habib Abdurahman Alkaf, di Bengkulu, Senin.
Untuk bantuan yang disalurkan bermacam-macam, kata dia, seperti pemberian gerobak, payung, etalase, uang tunai, dan lainnya, guna mendukung perkembangan usaha kecil di Bengkulu.
Ia menyebutkan bantuan modal usaha tersebut guna memberdayakan perekonomian masyarakat, khususnya pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di kota itu.
Habib juga berharap para pelaku usaha dapat memanfaatkan bantuan modal untuk usaha dan semakin bersemangat berdagang atau berjualan.
"Mudah-mudahan bantuan ini bisa mendorong pelaku usaha berniaga serta dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan mereka," ujarnya.
Ia mengatakan para pelaku usaha dapat memperoleh modal dengan mengajukan bantuan modal usaha kepada Baznas Kota Bengkulu. Namun bantuan tersebut hanya diberikan kepada pelaku usaha yang masih kesulitan dalam mengembangkan usaha mereka.
Untuk bantuan modal tersebut, lanjutnya, bersumber dari dana zakat, infak dan sedekah dari masyarakat Kota Bengkulu, yang salah satunya dari zakat Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu sebesar Rp400 juta per bulan.
Adapun syarat untuk mendapatkan bantuan modal, kata dia, Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari kelurahan, nama kelompok dan jenis usaha, dan minimal usaha sudah berjalan satu tahun.