Jakarta (Antara Bengkulu) - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengeluhkan sikap aktor Hollywood Harrison Ford saat melakukan wawancara dengannya terkait proyek pembuatan film dokumenternya di Indonesia.

Pemain film Indiana Jones tersebut Senin siang mendatangi Kementerian Kehutanan, Jakarta, guna melakukan sesi wawancara sebagai bagian dari film dokumenter tentang global warming yang mengambil gambar di sejumlah hutan seperti Palangkaraya, Kalimantan Tengah, dan Riau.

Awak media baik elektronik maupun cetak yang telah menunggu hasil pertemuan tersebut ternyata harus kecewa karena Harrison Ford langsung meninggalkan Kementerian kehutanan dan enggan diwawancara setelah menunggu hampir tiga jam.

Bahkan acara menanam pohon yang sudah disiapkan di lingkungan Kementerian Kehutananpun batal dilakukan.  

Seusai bertemu Ford, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan memberikan keterangan pers kepada sejumlah wartawan yang tengah menanti pernyataan dari Zulkifli dan Ford.

"Kami sudah sign kontrak, Ford tidak akan memberikan pernyataan dan keterangan pers," ujarnya.

Zulkifli menuturkan, dalam wawancaranya dengan Ford, aktor tersebut menilai hutan Indonesia sudah rusak parah, taman nasional dirambah dan pelakunya tidak ditangkap, dan izin restorasi ekosistem (RE) yang belum keluar.

"Saya memahami orang Amerika ini baru datang ke tempat kita melihat Tesso Nilo dan maunya yang melanggar ya ditangkap hari ini juga. Tidak mudah menjelaskan kepada Harrison. Dia emosional. Tadi saat wawancara emosinya tinggi. Saya maklum dengan kecintaan dia terhadap satwa, lingkungan, dan rain forest Indonesia," katanya.

Zulkifli menjelaskan kepada Ford bahwa penanganan kerusakan hutan di Indonesia ini bertahap. Kebijakan untuk menindak perambah tidak lagi dengan kekerasan, tapi dengan kesejahteraan seperti menyediakan lahan untuk usaha agar para perambah tidak lagi merambah hutan.

"Waktunya terbatas untuk menjelaskan saya hanya diberi kesempatan bicara satu-dua kalimat. Harusnya sebelum wawancara tadi, berdiskusi dulu, walaupun beda pengertian tapi bisa saling memahami. Tadi, saya langsung di-make up dan acting diwawancara," kata Menhut.

Zulkifli pun tidak khawatir apabila hasil tayangan yang dibesut Ford menjelekkan Indonesia.

"Sekarang orang bebas saja, kalau enggak boleh meliput kan bisa cari di mana saja. Tidak ada yang kami tutup-tutupi," ujarnya. (Antara)

Pewarta: Oleh Subagyo

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013