Dampak pandemi COVID-19 yang semakin meluas menyebabkan pembelajaran saat ini dilakukan secara daring dan beberapa pelajar mengalami kesulitan menemukan sinyal internet untuk belajar seperti dialami siswa di Kecamatan Kinal Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu. 

"Kondisinya sangat mengkhawatirkan, biasanya dari pukul 07.00 hingga 14.00 WIB selalu ramai pelajar mencari sinyal di tepi sungai dan tepi jalan," kata salah satu masyarakat di Desa Gedung Wani Kecamatan Kinal Kabupaten Kaur Toherwan, Rabu. 

Ia mengatakan jika hal tersebut terjadi karena sinyal internet di daerah Kinal sulit, bahkan pemerintah setempat telah berupaya dengan salah satu perusahaan operator di Indonesia namun hingga saat ini belum ada kelanjutannya. 

Padahal, kata dia, pendidikan merupakan sumber mata air kehidupan dan kecerdasan, melalui pendidikan anak-anak dapat memajukan bangsanya. 

Pengusaha asal Kinal Tomi Defantri meminta kepada pemerintah untuk menghadiri atau memenuhi kebutuhan sinyal internet di Kecamatan Kinal agar pelajar di daerah tersebut dapat belajar dari rumah.

"Semoga ada sedikit perhatian dari pemerintah, dan kami sebagai pemuda daerah ini siap mendukung dan berkolaborasi dengan pemerintah jika dibutuhkan untuk segera mewujudkan kehadiran sinyal internet menyeluruh di Kecamatan Kinal," ujarnya. 

Menurutnya, sangat menyedihkan melihat pelajar terpaksa ke tepi sungai dan tepi jalan demi mendapatkan sinyal internet, padahal saat ini zaman serba canggih dan teknologi yang sangat maju, ternyata masih ada daerah yang belum bisa merasakannya. 

Hal senada juga disampaikan oleh ketua Umum Ikatan Mahasiswa Bengkulu Jabodetabek (IMBJ) Wendy Aprilyanto berharap agar pemerintah pusat dan khususnya emerintah Kabupaten Kaur dapat memperhatikan kondisi pembelajaran daring bagi pelajar yang kesulitan mendapatkan sinyal. 

"Sudah seharusnya fasilitas pendidikan menjadi prioritas utama bagi Provinsi Bengkulu khususnya pemerintah Kabupaten Kaur," katanya. 

Lanjut Wendi, dirinya merasa sedih dan prihatin mengetahui bahwa masih ada pelajar yang mengalami kesulitan sinyal untuk belajar. 

Padahal konstitusi menjamin setiap warga negara mendapatkan pendidikan yang layak dan lemerintah memiliki kewajiban dalam menyediakan serta memfasilitasinya. 

"Saya meminta Pemerintah Daerah setempat agar segera memberikan solusi yang cepat dan tepat demi seluruh pelajar mendapatkan pendidikan yang layak". sebut Wendi yang juga Ketua Kepemudaan Badan Musyawarah Masyarakat Provinsi Bengkulu Jabodetabek (BMMPB).

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021