Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan satu dari enam kelompok tani yang mendapatkan kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi di daerah ini menunggu tanaman padinya panen untuk melaksanakan kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi di wilayahnya.
"Satu kelompok tani di Desa Ranah Karya belum bisa bekerja karena saluran dimanfaatkan untuk mengairi tanaman padi berumur sekitar satu bulan, mereka bekerja usai panen," kata Kasi Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Dodi Hardiansyah, di Mukomuko, Sabtu.
Sebanyak enam kelompok tani yang tersebar di sejumlah wilayah daerah ini tahun 2021 mendapatkan dana yang bersumber dari anggaran biaya tambahan (ABT) untuk melaksanakan kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi tersier di daerah ini.
Sebanyak enam kelompok tani tersebar di empat kecamatan di daerah ini, yakni dua kelompok tani di Kecamatan Lubuk Pinang, dua kelompok tani di Kecamatan Selagan Raya, satu kelompok di Kecamatan XIV Koto, dan satu kelompok tani di Kecamatan Malin Deman.
Ia mengatakan, satu kelompok tani di Desa Ranah Karya, Kecamatan Lubuk Pinang tersebut sudah menyiapkan meterial tetapi mereka belum bisa bekerja karena saluran irigasi masih dimanfaatkan untuk pengairan tanaman padi.
"Kelompok tani ini bekerja setelah tanaman padi milik petani di wilayah ini panen atau ada pengeringan air irigasi di saluran yang akan direhabilitasi," ujarnya pula.
Sedangkan satu kelompok tani di Desa Arah Tiga, Kecamatan Lubuk bisa bekerja karena lokasinya di pinggir jalan sehingga kelompok tani ini bisa mengatur air untuk pengairan tanaman padi sawah di wilayah ini.
"Kalau keterangan dari lima kelompok tani lainnya di empat kecamatan daerah ini, mereka sudah mulai mengerjakan rehabilitasi jaringan irigasi di wilayahnya," ujarnya.
Ia mengatakan, kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi di daerah ini bertujuan untuk meningkatkan jaringan irigasi yang selama ini rusak sehingga tidak maksimal pemanfaatannya untuk pengairan sawah.
Selain itu, katanya, tujuan rehabilitasi jaringan irigasi di daerah ini untuk peningkatan ekonomi nasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021
"Satu kelompok tani di Desa Ranah Karya belum bisa bekerja karena saluran dimanfaatkan untuk mengairi tanaman padi berumur sekitar satu bulan, mereka bekerja usai panen," kata Kasi Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Dodi Hardiansyah, di Mukomuko, Sabtu.
Sebanyak enam kelompok tani yang tersebar di sejumlah wilayah daerah ini tahun 2021 mendapatkan dana yang bersumber dari anggaran biaya tambahan (ABT) untuk melaksanakan kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi tersier di daerah ini.
Sebanyak enam kelompok tani tersebar di empat kecamatan di daerah ini, yakni dua kelompok tani di Kecamatan Lubuk Pinang, dua kelompok tani di Kecamatan Selagan Raya, satu kelompok di Kecamatan XIV Koto, dan satu kelompok tani di Kecamatan Malin Deman.
Ia mengatakan, satu kelompok tani di Desa Ranah Karya, Kecamatan Lubuk Pinang tersebut sudah menyiapkan meterial tetapi mereka belum bisa bekerja karena saluran irigasi masih dimanfaatkan untuk pengairan tanaman padi.
"Kelompok tani ini bekerja setelah tanaman padi milik petani di wilayah ini panen atau ada pengeringan air irigasi di saluran yang akan direhabilitasi," ujarnya pula.
Sedangkan satu kelompok tani di Desa Arah Tiga, Kecamatan Lubuk bisa bekerja karena lokasinya di pinggir jalan sehingga kelompok tani ini bisa mengatur air untuk pengairan tanaman padi sawah di wilayah ini.
"Kalau keterangan dari lima kelompok tani lainnya di empat kecamatan daerah ini, mereka sudah mulai mengerjakan rehabilitasi jaringan irigasi di wilayahnya," ujarnya.
Ia mengatakan, kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi di daerah ini bertujuan untuk meningkatkan jaringan irigasi yang selama ini rusak sehingga tidak maksimal pemanfaatannya untuk pengairan sawah.
Selain itu, katanya, tujuan rehabilitasi jaringan irigasi di daerah ini untuk peningkatan ekonomi nasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021