Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan saat ini stok pestisida berupa moluskisida untuk pengendalian hama keong semakin menipis, hanya tersisa 29,5 liter.
"Kita masih ada sisa stok moluskisida jenis fatal dan musuh keong, namun jumlahnya terbatas," kata Kasi Proteksi Tanaman Pangan dan Holtukultura Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Wal Asri dalam keterangannya di Mukomuko, Selasa.
Ia mengatakan hal itu setelah mengetahui adanya tanaman padi sawah berumur 10 hari milik petani di Desa Lubuk Sanai, Kecamatan XIV Koto yang diduga rusak akibat diserang hama keong.
Namun ia mengatakan, sampai saat ini belum ada petani di Desa Lubuk Sanai yang mengusulkan bantuan moluskisida untuk menanggulangi hama keong yang menyerang tanaman padinya.
"Kita masih punya stok moluskisida di gudang pertanian, meskipun jumlahnya minim namun pestisida ini dapat membantu petani yang membutuhkam dan mengusulkan bantuan ini kepada dinas," ujarnya.
Sementara itu, instansinya sampai sekarang kehabisan pestisida jenis insektisida, fungisida, dan rodentisida untuk menanggulangi berbagai hama dan penyakit yang merusak tanaman padi
Ia mengatakan, pihaknya tahun ini akan membeli pestisida berupa insektisida dan rodentisida untuk menanggulangi hama dan penyakit yang merusak tanaman padi saat musim tanam kedua padi sawah di sejumlah wilayah daerah ini.
"Kami akan beli pestisida untuk persiapan musim tanam kedua padi sawah tahun ini karena pestisida sangat dibutuhkan untuk mengatasi hama yang menyerang tanaman padi," ujarnya.
Dinas Pertanian setempat tahun 2021 mendapatkan anggaran sebesar Rp106 juta yang bersumber dari dana alokasi umum (DAU) untuk membeli pestisida jenis insektisida, pestisida dan rodentisida.
Dikatakan, anggaran untuk membeli pestisida jenis insektisida, pestisida dan rodentisida untuk mengatasi hama yang menyerang tanaman padi berkurang dibandingkan sebelumnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021