Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mendukung pemerintah desa untuk membudidayakan ikan lele dengan sistem teknologi bioflok karena dapat meningkatkan produksi dan ekonomi petani.

"Kami sangat respon dan mendukung pemerintah desa yang ingin membudidayakan ikan dengan sistem teknologi bioflok," kata Kabid Perikanan Budi Daya Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko, Fitra Juliatmi, dalam keterangannya di Mukomuko, Selasa.

Ia mengatakan hal itu guna menindaklanjuti usulan dari sejumlah desa di daerah ini yang meminta pendampingan dalam melakukan kegiatan budi daya ikan lele dengan sistem teknologi bioflok.

Sebanyak empat desa di Kecamatan Kota Mukomuko yang meminta bantuan kepada Dinas Perikanan, yakni Desa Tanah Rekah, Desa Tanah Harapan, Desa Pondok Batu, dan Desa Ujung Padang.

Ia menjelaskan sejumlah desa ini telah meminta bantuan mengenai cara membuat rencana anggaran biaya (RAB), seperti misalnya perkiraan jumlah ikan yang dapat ditampung dengan ukuran kolam.

Untuk itu, Fitra mengatakan, petugas penyuluh perikanan siap membimbing desa dalam melakukan budi daya ikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong produksi ikan lele.

Sementara itu, Kepala Desa Pondok Batu Koko Sasmito mengatakan desanya menggunakan dana ketahanan pangan sebesar 20 persen yang bersumber dari dana desa pada 2022 untuk budi daya ikan dengan sistem teknologi bioflok.

"Dana ketahanan pangan sebesar 20 persen atau Rp147 juta yang bersumber dari dana desa tahun ini untuk budi daya ikan lele dengan teknologi bioflok," ujarnya.

Ia mengatakan, dana desa sebesar Rp147 juta itu, nantinya dimanfaatkan untuk pembelian sebanyak 10 kolam, benih ikan lele, serta sarana dan prasarana untuk budi daya ikan dengan teknologi bioflok.

Pihaknya, lanjut dia, siap menyerahkan pengelolaan budi daya tersebut kepada sejumlah kelompok pembudidaya ikan (pokdakan) di wilayah ini.

Sementara itu, lokasi untuk budi daya ikan lele ini berada di belakang kantor pemerintah desa setempat, atau berada jauh dari lokasi yang sering terendam banjir saat musim hujan di hulu Sungai Selagan.

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022