Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menurunkan sejumlah personel untuk mencari informasi terkait jual beli Hutan Produksi (HP) Air Rami yang tersisa di daerah ini.
 
"Dalam waktu dekat ini kami menurunkan petugas KPHP untuk mencari informasi terkait jual beli HP Air Rami," kata Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Kabupaten Mukomuko Aprin Sialoho dalam keterangannya di Mukomuko, Senin.
 
Ia mengatakan hal ini menindaklanjuti adanya informasi terkait jual beli HP Air Rami di daerah ini dan video yang berisikan sejumlah orang yang diduga melakukan aktivitas perambahan kawasan hutan tersebut.
 
Ia menyatakan meskipun instansinya saat ini sudah memegang kuitansi jual beli HP Air Rami, namun pihaknya tetap akan mencari informasi lebih banyak terkait jual beli hutan negara ini
 
Sejumlah personel akan masuk ke dalam kawasan hutan negara di daerah ini untuk menanyakan kepada setiap orang yang membeli kawasan hutan, papar dia.
 
"Personel akan mendatangi pondok milik perambah di kawasan hutan untuk mencari informasi tentang aktivitasnya, termasuk pihak yang menjual hutan," ujarnya.
 
Ia mengatakan pihaknya belum mengetahui apakah pelaku perambahan kawasan hutan ini bisa dipidana atau atau tidak, tetapi setelah semua data terkumpul langkah selanjutnya akan dilaporkan kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan setempat dan kepolisian.
 
Terkait dengan dana operasional personel yang akan turun dalam kawasan hutan, ia mengatakan pihaknya sementara ini menggunakan dana pribadi milik kepala seksi di instansi itu setelah itu dana tersebut akan diganti.
 
"Kita gunakan dana kepala seksi dulu setelah itu dana yang terpakai untuk kegiatan ini diganti ketika dana untuk kegiatan ini cair di dinas," ujarnya.
 
Ia mengatakan pihaknya tidak mungkin menunggu pencairan dana untuk melakukan pengamanan kawasan hutan negara di daerah ini karena semakin lama maka hutan di daerah ini akan semakin rusak.
 
 

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022