Jakarta (Antara) - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) mengajak kalangan pelajar khususnya Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) menjadi kader konservasi alam.

Menteri Kehutanan di Jakarta, Kamis mengatakan, dengan mengajak siswa menjadi kader konservasi alam maka diharapkan kesadaran dan kecintaan terhadap hutan, satwa maupun lingkungan  ditanamkan sejak usia dini sehingga guna mewujudkan gerakan "kecil menanam pohon, dewasa memanen".

"Kesadaran terhadap lingkungan, kesadaran menanam pohon dan menyayangi satwa itu memang harus diperkenalkan sejak dini," katanya.

Menurut dia, Kementerian Kehutanan ingin memulai dari siswa-siswi  menjadi kader konservasi alam yang baik dan dapat menularkan kepada siswa lainnya.

Sebelumnya  Menhut Zulkifli Hasan menerima Siswa SMP dan SMA Muhammadiyah se Provinsi Lampung yang mengikuti Pembinaan Kader Konservasi Alam diGedung Manggala Wanabakti Jakarta, Rabu (2/4) malam.

Menhut menyatakan, dulu orang berpendapat bahwa manusialah segala-galanya, sehingga pohon boleh ditebang seenaknya, menggali tambang dan membunuh satwa sesukanya, bahkan sumber-sumber air boleh saja jadi tempat membuang kotoran.

Tetapi, lanjutnya, sekarang tidak boleh lagi, karena sudah disadari bahwa semua yang di alam ini adalah satu kesatuan makluk ciptaan Tuhan yang apabila satu rusak maka yang lainnya akan terancam punah.

"Dulu orang kenalnya konsep Antroposentris, sekarang disebut Ekosentris yaitu kita ini adalah satu kesatuan makhluk Tuhan. Manusia, pohon, air serta satwa, yang apabila satu rusak maka keberadaan kita sebagai manusia akan terancam punah. Oleh karena itu hubungan kehidupan harus seimbang antara pencipta dan antar makhluk ciptaan-Nya," katanya.

Pada kesempatan itu, Menteri juga minta para siswa yang juga sebagai kader konservasi alam untuk memahami mengenai kawasan hutan konservasi, kawasan hutan lindung dan kawasan hutan produksi, sehingga mengetahui masing-masing kawasan tersebut.

Kegiatan dalam rangka Hari Konservasi Alam Nasional tahun 2014, yang berlangsung selama dua hari (2-3 April) itu, dimaksudkan untuk memberikan pengenalan dan pengetahuan kepada siswa mengenai lingkungan dan kehutanan sejak dini.

"Ini (menggugah kesadaran cinta hutan dan satwa sejak dini) akan dilakukan terus menerus," kata Zulkifli Hasan. (Antara)

Pewarta: Oleh Subagyo

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014