Bengkulu (Antara-IPKB) - Menindaklanjuti amanat UU No.52/2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga. Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) setempat tahun ini kembali gelar lomba duta remaja. Lomba pengetahuan remaja itu upaya penyiapan generasi muda tegar, sehat yang terhindar dari pengaruh seks bebas, penyalahgunaan NAPZA dan HIV/AIDS.
Dengan bebasnya dari beberapa pengaruh tersebut remaja mampu merencanakan masa depan serta dapat menyiapkan kehidupan berkeluarga. Sehingga menempatkan penduduk sebagai modal dasar dan faktor dominan pembangunan, penduduk harus menjadi titik sentral dalam pembangunan berkelanjutan.
Kepala Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS-PK) BKKBN Perwakilan Provinsi Bengkulu Adharsyah dalam sambutan pada lomba duta remaja-mahasiswa menyampaikan, dengan amanat undang-undang tersebut maka pembinaan remaja menjadi prioritas garapan program dalam pembangunan kependudukan dan keluarga.
"Dalam pasal 48 ayat 1, Kebijakan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga. Dan lebih ditegaskan pada huruf (b) Peningkatan kualitas remaja dengan pemberian akses informasi, pendidikan, konseling, dan pelayanan tentang kehidupan berkeluarga," sebutnya.
Ia menyebutkan, lomba duta tahun ini digelar sejak 24-31 Maret 2014, yang diikuti sebanyak 48 orang putra/putri, terdapat 28 orang remaja pelajar dan 20 orang mahasiswa. Sejumlah peserta baik kelompok mahasiswa maupun pelajar itu bagian dari anggota dan pengurus pusat informasi konseling (PIK) di Provinsi Bengkulu.
Menurut Adharsya, perlunya pembinaan dan pembangunan mental remaja menyiapkannya menjadi penduduk yang berkualitas, sehingga mampu menjadikan modal pembangunan dalam meraih bonus demografi dimasa datang.
Sebab, dengan jumlah remaja yang berkualitas dan mandiri maka akan mampu menopang penduduk kelompok umur lansia dan balita.
Namun, jika remaja tidak mendapat pembinaan akan menjadi beban pembangunan nasional, tambahnya.
Bila pada tahun 2011 di Provinsi Bengkulu diproyeksi penduduknya sebesar 1.743.825 diantaranya 318.160 atau 18,24 persen merupakan penduduk golongan remaja usia 15 – 24 tahun.
Berdasarkan hasil Riskesdes 2010, Usia perkawinan pertama perempuan kelompok umur 15-19 mencapai 45,9 persen lebih tinggi dari angka rata-rata nasional (41,9 persen). Dan usia perkawinan pertama kelompok umur 10-14 tahun tertinggi nomor 6 se Indonesia, yaitu 6,3 persen, rata-rata Indonesia 4,8 persen.
Ia menambahkan, proporsi penduduk berusia muda, secara teoritis mempunyai makna, besarnya penduduk usia muda merupakan modal pembangunan yaitu sebagai faktor produksi tenaga manusia (human resources).
Remaja memiliki dua nilai yaitu nilai harapan (idelisme) dan kemampuan.
Apabila kedua nilai tersebut tidak terjadi keselarasan maka akan muncul bentuk-bentuk frustasi, pungkasnya.(rs)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014