Rejanglebong (Antara) - Kalangan petani di Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu, saat ini mengharapkan kemudahan dalam mendapatkan pupuk bersubsidi di daerah itu.

"Saat ini petani yang tidak tergabung di dalam kelompok tani tidak bisa membeli pupuk bersubsidi dan harus membeli pupuk non subsidi dengan harga yang cukup mahal," kata Mujiran Nyoto (55) ketua Gapoktan Sumber Bening, Kecamatan Selupu Rejang, Senin.

Dia melanjutkan, tetapi setelah bergabung di kelompok tani yang pembeliannya diajukan melalui RDKK tetapi proses pembeliannya juga tidak mudah karena pengecer tempat mengambil pupuk harus memiliki jaminan ke distributor dengan besaran mencapai puluhan juta jika tidak maka tidak bisa diambil," 

Adanya aturan yang ditetapkan pemerintah terhadap pihak distributor yang diwajibkan memberikan jaminan sebesar Rp500 juta ke pihak PT Pusri kata dia, juga berimbas ke pengecer karena mereka juga harus memberikan jaminan ke pihak distributor pupuk.

Sebaliknya pihak pengecer tidak bisa langsung menarik uang pembayaran kepada petani, karena sebagian besar petani mengambil barang terlebih dahulu dan baru membayara setelah panen.

Akibatnya pengecer yang tidak memiliki modal jaminan pembelian tidak bisa menebus pupuk dan imbasnya tidak bisa mendapatkan pupuk bersubsidi.

Sementara itu menurut Neli Syahwani (54) ketua kelompok wanita tani (KWT) Kelurahan Talang Ulu, Kecamatan Curup Timur, kesulitan petani dalam mendapatkan pupuk bersubsidi di daerah itu terjadi hampir setiap tahunnya dan tidak jarang petani harus membeli pupuk non subsidi.

Padahal pupuk bersubsidi tersebut merupakan program yang diluncurkan pemerintah bertujuan memudahkan petani dalam mendapatkan pupuk dengan biaya murah.

"Saat petani banyak yang membutuhkan pupuk bersubsidi barangnya malah susah didapatkan, akibatnya pupuk bersubsidi tidak dapat dinikmati petani. Pada hal pupuk bersubsidi itu merupakan program pemerintah guna membantu kalangan petani miskin agar dapat membeli pupuk dengan harga murah," ujarnya.

Untuk itu, dia berharap ke depannya proses pembeli pupuk oleh petani terutama petani miskin dapat di prioritaskan sehingga tidak ada lagi alasan petani yang gagal panen karena kurangnya pemupukan akibat adanya kelangkaan maupun mahalnya harga jual pupuk bersubsidi.    

Sebelumnya, kepala Dinas Pertanian Rejanglebong, Redha Kusmantoro menyebutkan pihaknya saat ini tengah mengajukan usulan penambahan alokasi pupuk bersubsidi ke Pemprov Bengkulu karena kuota pupuk pada tahun ini hanya 7.743 ton, jumlah itu mengalami penurunan hingga 50 persen dibandingkan tahun 2013 lalu yang berjumlah 15.445 ton.

Usulan penambahan alokasi pupuk bersubsidi tersebut diajukan sebanyak 3.728,28 ton, mengingat tingkat kebutuhan pupuk bersubsidi dalam 15 kecamatan di daerah itu yang diajukan melalui rencana defenitif kebutuhan kelompok (RDKK) oleh masing-masing kelompok tani mencapai 11.421 ton, sedangkan kuota pupuk yang diterima Rejanglebong pada tahun ini hanya 7.743 ton sehingga terjadi kekurangan sebanyak 3.674 ton. ***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014