"Serapan pupuk subsidi sampai 60 persen dari alokasi pupuk subsidi di Provinsi Bengkulu sebanyak 63.927 ton," kata Kepala Dinas TPHP Provinsi Bengkulu M Rizon saat di konfirmasi di Bengkulu, Senin.
Untuk penyaluran pupuk subsidi tersebut terdiri dari pupuk urea sebanyak 16.491 ton atau 60 persen dari alokasi 27.491 ton dan pupuk subsidi jenis NPK yaitu 25.077 ton atau 68 persen dari alokasi 36.436 ton.
Rizon menerangkan, salah satu penyebab penyerapan pupuk subsidi yang masih rendah di Provinsi Bengkulu disebabkan karena berbagai faktor, seperti para petani menggeser waktu tanam akibat fenomena El Nino yang melanda wilayah Bengkulu beberapa waktu lalu.
Namun, saat ini telah memasuki musim tanam dan fenomena dampak El Nino mulai membaik, sehingga pihaknya menargetkan serapan pupuk subsidi pada akhir 2023 mencapai 90 persen.
Oleh karena itu, dirinya mengimbau kepada para petani di wilayah tersebut untuk segera memanfaatkan dan menggunakan pupuk subsidi agar penyerapan pupuk di Provinsi Bengkulu pada 2023 dapat mencapai target yang ditetapkan.
"Harapan kita karena saat ini pun sudah mulai memasuki musim tanam, petani segera untuk menyerap pupuk yang masih tersedia sehingga serapan pupuk kita di tahun ini bisa mencapai paling tidak di angka 80-90 persen," terangnya.
Kepala Bidang Prasaran dan Sarana Pertanian (PSP) Dinas TPHP Provinsi Bengkulu Helmi Yuliandri menerangkan bahwa pihaknya terus melakukan pengawasan untuk memastikan tidak ada pengecer resmi yang menjual pupuk subsidi di atas harga eceran tertinggi (HET).
"Penyaluran pupuk subsidi saat ini sangat ketat, oleh karena itu jika ada oknum yang ingin memalsukan atau menyelewengkan pupuk akan ketahuan sebab termonitor di Sistem e-Verpal Kementerian Pertanian," sebutnya.