Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu menyebutkan bahwa hingga saat ini ketersediaan hewan kurban jenis sapi masih aman meskipun telah ratusan sapi terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
 
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu, M. Syarkawi di Bengkulu, Selasa, mengatakan bahwa ketersediaan hewan kurban jenis sapi aman meskipun harganya mengalami kenaikan.
 
Saat ini harga satu ekor sapi dengan berat 80 kilogram mencapai Rp18 juta hingga Rp20 juta, yang sebelum adanya PMK berkisar Rp15 juta hingga Rp16 juta per ekor.
 
"Menurut pantauan beberapa hari ini bahwa stok hewan kurban hingga saat ini cukup dan belum ada keluhan dari masyarakat yang menyatakan tidak dapat membeli hewan kurban dan saya juga telah memeriksa langsung bahwa dari 60 ekor yang tersedia baru 40 ekor yang laku," kata Syarkawi.
 
Meskipun harga sapi mengalami kenaikan dan ratusan terinfeksi PMK, namun masyarakat tetap memilih sapi untuk dijadikan hewan kurban.
 
Hal tersebut, lanjutnya, disebabkan karena untuk membeli satu ekor sapi setiap masyarakat cukup membayar Rp2,5 juta sedangkan satu ekor kambing yang mencapai Rp3 juta hingga Rp4 juta per ekor.
 
Ia menghimbau agar seluruh peternak di Bengkulu untuk tidak panik dengan kondisi penyebaran wabah PMK sebab kondisi tersebut terjadi di seluruh wilayah Indonesia.
 
Syarkawi menuturkan, hewan ternak yang terinfeksi PMK tidak berbahaya untuk dikonsumsi, namun harus diolah dengan hati-hati sebab penyebaran virus tersebut sangat cepat.
 
Serta, penanganan hewan yang telah terinfeksi harus benar-benar bersih dan daging yang akan dimakan harus dimasak dengan sempurna sehingga tidak ada resiko yang merugikan konsumen.
 
Diketahui, hingga saat ini sebanyak 452 hewan jenis sapi telah terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang tersebar di tujuh wilayah Bengkulu.
 
Selain itu, disebutkan pula bahwa ada sebanyak 70 hewan sapi di Provinsi Bengkulu dinyatakan sembuh dan dua ekor sapi yang berasal dari Kabupaten Rejang Lebong dan Kabupaten Kepahiang mati.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022