Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, meluncurkan program diskon belanja makanan dan minuman di sejumlah warung bagi pemilik kartu identitas anak (KIA).
"Kita kerja sama dengan beberapa toko dan warung di kecamatan, selanjutnya toko dan warung memberikan diskon 10 persen untuk setiap pembelian makanan dan minuman bagi anak yang memiliki KIA," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mukomuko Epin Masyuardi di Mukomuko, Jumat.
Ia mengatakan dengan program diskon pembelian makanan dan minuman ini diharapkan dapat mendorong orang tua membuatkan KIA bagi anak-anaknya.
Menurut Epin, KIA selain sebagai identitas diri anak juga bermanfaat ketika anak masuk ke lembaga pendidikan seperti PAUD, SD, SMP, dan SMA.
"Bukan orang dewasa saja yang butuh identitas tetapi anak-anak kita juga butuh identitas," ujarnya.
Ia mengatakan, sebenarnya pemerintah setempat selama ini telah menerapkan salah satu persyaratan bagi anak masuk sekolah yakni memiliki KIA, tetapi persyaratan itu belum sepenuhnya diterapkan karena belum semua anak memiliki KIA.
Untuk kedepannya, ia menambahkan, pemerintah setempat akan menerapkan sepenuhnya persyaratan anak masuk sekolah di daerah ini harus memiliki KIA.
"Kalau saat ini pemerintah masih memberikan toleransi bagi anak yang belum memiliki KIA masuk sekolah, tetapi kedepannya persyaratan itu diterapkan," ujarnya pula.
Untuk sementara ini, katanya, sebanyak 47 ribu anak atau 65 persen dari sekitar 90 ribu anak yang telah memiliki KIA.
Ia menargetkan pencetakan kartu identitas anak sebesar 70 persen anak dalam tahun 2022 ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022
"Kita kerja sama dengan beberapa toko dan warung di kecamatan, selanjutnya toko dan warung memberikan diskon 10 persen untuk setiap pembelian makanan dan minuman bagi anak yang memiliki KIA," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mukomuko Epin Masyuardi di Mukomuko, Jumat.
Ia mengatakan dengan program diskon pembelian makanan dan minuman ini diharapkan dapat mendorong orang tua membuatkan KIA bagi anak-anaknya.
Menurut Epin, KIA selain sebagai identitas diri anak juga bermanfaat ketika anak masuk ke lembaga pendidikan seperti PAUD, SD, SMP, dan SMA.
"Bukan orang dewasa saja yang butuh identitas tetapi anak-anak kita juga butuh identitas," ujarnya.
Ia mengatakan, sebenarnya pemerintah setempat selama ini telah menerapkan salah satu persyaratan bagi anak masuk sekolah yakni memiliki KIA, tetapi persyaratan itu belum sepenuhnya diterapkan karena belum semua anak memiliki KIA.
Untuk kedepannya, ia menambahkan, pemerintah setempat akan menerapkan sepenuhnya persyaratan anak masuk sekolah di daerah ini harus memiliki KIA.
"Kalau saat ini pemerintah masih memberikan toleransi bagi anak yang belum memiliki KIA masuk sekolah, tetapi kedepannya persyaratan itu diterapkan," ujarnya pula.
Untuk sementara ini, katanya, sebanyak 47 ribu anak atau 65 persen dari sekitar 90 ribu anak yang telah memiliki KIA.
Ia menargetkan pencetakan kartu identitas anak sebesar 70 persen anak dalam tahun 2022 ini.
Editor : Helti Marini S
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022