Badan Nasional Pencarian dan Penyelamatan (Basarnas) Bengkulu menghentikan pencarian terhadap EJ (40), warga Desa Air Kering 1 Padang Guci Hilir yang terbawa arus Sungai Padang Guci, Kabupaten Kaur, Bengkulu sejak Jumat (20/1).
Kepala Kantor Basarnas Bengkulu M Arafah menyebutkan bahwa Tim SAR gabungan telah melakukan pencarian selama tujuh hari, namun tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
Kepala Kantor Basarnas Bengkulu M Arafah menyebutkan bahwa Tim SAR gabungan telah melakukan pencarian selama tujuh hari, namun tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban.
"Tim SAR gabungan melaksanakan evaluasi dengan unsur yang terlibat dan keluarga korban, sehingga disepakati menghentikan operasi SAR, karena dinilai tidak efektif," kata Arafah di Kota Bengkulu, Jumat.
Namun, jika usai dihentikannya pencarian tersebut ditemukan tanda-tanda keberadaan korban, tim SAR akan kembali melakukan pencarian untuk menemukan korban.
Arafah mengatakan dalam proses pencarian korban EJ, pihaknya dibantu oleh tim rescue Kansar Bengkulu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Satpol PP dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kaur.
Selain itu, anggota TNI dan Polri, Manna Rafting Club, Bengkulu Selatan Rescue serta pemerintah dan masyarakat di Kecamatan Padang Guci.
Sebelumnya, pada Jumat (20/1) sekitar pukul 17.00 WIB korban dan suami ingin pulang ke rumah dari berkebun dan saat korban bersama suami menyeberangi sungai, korban EJ hanyut terbawa arus.
Dalam proses pencarian terhadap korban, Basarnas Bengkulu menggunakan alat pendukung pencarian, seperti satu unit mobil rescue carrier, satu set Landing Craft Rubber (LCR) atau perahu karet, motor tempel, satu set peralatan air, peralatan navigasi, alat komunikasi, dan peralatan medis.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023