Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu tengah mengupayakan penambahan guru di daerah itu melalui seleksi CPNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) setiap tahunnya.

"Kita setiap tahun selalu mengajukan usulan kepada pemerintah pusat untuk penerimaan guru melalui seleksi CPNS, kemudian penambahan guru melalui PPPK," kata Sekda Kabupaten Rejang Lebong Yusran Fauzi di Rejang Lebong, Sabtu.

Dia menjelaskan, jumlah guru berstatus ASN di Kabupaten Rejang Lebong terus berkurang karena banyak yang sudah pensiun, meninggal dunia serta pindah ke instansi lain maupun ke luar daerah.

Kendati belum menerima formasi seleksi CPNS untuk tenaga guru, kata dia, daerah itu pada tahun ini patut bersyukur karena menerima 141 kuota penerimaan PPPK guru yang saat ini sudah selesai menjalani tes dan tinggal menunggu penerbitan NIP dari BKN.

Selain itu dirinya juga sudah menekankan kepada pihak dinas pendidikan setempat agar memberdayakan guru honorer yang ada di masing-masing sekolah guna mengatasi kekurangan guru berstatus ASN.

Sementara itu Kabid Mutasi dan Pengadaan Pegawai Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Wahyu Destiawan menjelaskan Kabupaten Rejang Lebong pada 2022 lalu menerima kuota PPPK dari pemerintah pusat sebanyak 240 formasi yang terbagi ke dalam bidang guru, umum dan kesehatan.

"Untuk PPPK guru dan kesehatan pelaksanaan seleksinya sudah selesai dan telah diumumkan, saat ini mereka masih menunggu penerbitan NIP dari BKN," kata Wahyu.

Penerbitan NIP-PPPK guru dan kesehatan ini diperkirakan baru keluar pada Maret 2023 nanti sehingga April 2023 sudah melaksanakan tugasnya. Sedangkan untuk PPPK umum masih akan menjalani seleksi dengan sistem computer assisted test atau CAT.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023