Kabupaten Kepahiang (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, menyebutkan saat ini wilayah tersebut kekurangan 100 guru, sebab banyak yang meninggal dan mengajukan pindah kerja.
"Seiring berjalan waktu, kekurangan guru kita bertambah karena ada yang meninggal, ada yang pindah dan setelah kita hitung kekurangan guru kita itu saat ini sekitar 100 orang," kata Kepala Dikbud Kabupaten Kepahiang, Bengkulu Nining Fawelly Pasju saat dikonfirmasi di Kota Bengkulu, Kamis.
Ia menyebutkan, meskipun saat ini banyak sekolah di Kabupaten Kepahiang yang mengalami kekurangan guru, ia meminta agar para guru yang ada dapat loyal terhadap waktu.
Jika ada mata pelajaran yang belum memiliki guru, maka dapat dibantu dengan guru yang ada yang memiliki kemampuan di mata pelajaran tersebut.
Sementara itu, Kabupaten Kepahiang memiliki kuota untuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) khusus guru pendidik Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 463 orang.
Saat ini calon PPPK guru pendidik tersebut telah melaksanakan test Computer Assisted Test (CAT) 16 Januari hingga saat ini.
Walaupun kuota PPPK untuk guru mencapai 463 orang tersebut, kata dia, juga tidak dapat menutupi kekurangan guru yang ada di SD maupun SMP di Kabupaten Kepahiang.
Sebab, jika kekosongan guru diisi oleh tenaga guru honorer maka pihak sekolah harus mengeluarkan anggaran kembali untuk membayar gaji dari guru honor tersebut.
Oleh karena itu, kata Nining, Pemerintah Kabupaten Kepahiang sudah menyiapkan anggaran untuk PPPK sebanyak 463 orang sebesar Rp26 miliar. "Sudah disiapkan Rp 26 miliar, honor dan yang lain untuk PPPK sebanyak 463 orang. Anggaran tersebut disiapkan untuk membayar gaji, seleksi dan yang lainnya," ujarnya.*