Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, bekerja sama dengan investor untuk membangun pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) di daerah ini.
"Untuk pembangkit listrik di daerah ini, kami lagi berusaha bekerja sama dengan investor untuk membuat energi baru terbarukan dari sampah kelapa sawit," kata Bupati Mukomuko Sapuan di Mukomuko, Sabtu.
Ia mengatakan hal itu usai menjadi inspektur upacara dalam rangka memperingati hari jadi ke-20 daerah ini.
Ia mengatakan saat ini beberapa perusahaan besar sedang mengkaji teknologi yang tepat digunakan dalam membangun pembangkit listrik energi baru terbarukan.
Ia berharap, di daerah ini ada solusi untuk mengatasi krisis listrik melalui pembangkit listrik yang menggunakan energi baru terbarukan.
Ia memperkirakan pemakaian normal listrik di Kabupaten Mukomuko sekitar 25 megawatt, tetapi saat ini sebesar lima megawatt masih diperbantukan dari Provinsi Sumatera Barat.
Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan, dan Tenaga Kerja Kabupaten Mukomuko Juni Kurniadiana mengatakan investor dari China sebelumnya melakukan survei di daerah ini untuk mengetahui kekurangan dan kebutuhan tenaga listrik, serta ketersediaan bahan baku tandan kosong untuk Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTMb).
Ia mengatakan investor telah melakukan survei kebutuhan tenaga listrik di 16 perusahaan perkebunan dan pengolahan minyak mentah kelapa sawit atau CPO.
"Mereka sudah survei kebutuhan tenaga listrik di perusahaan, termasuk di PLN karena mereka membangun PLTMb untuk memenuhi kebutuhan listrik untuk seluruh pelanggan PLN," ujarnya.
Selain itu, katanya, mereka juga sudah mendapatkan data dan informasi terkait jumlah tandan sawit yang digunakan sebagai bahan baku PLTMb.
Menurutnya, PLTMb ini selain untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam daerah ini dan luar daerah hingga sejumlah kecamatan di Kabupaten Bengkulu Utara.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
"Untuk pembangkit listrik di daerah ini, kami lagi berusaha bekerja sama dengan investor untuk membuat energi baru terbarukan dari sampah kelapa sawit," kata Bupati Mukomuko Sapuan di Mukomuko, Sabtu.
Ia mengatakan hal itu usai menjadi inspektur upacara dalam rangka memperingati hari jadi ke-20 daerah ini.
Ia mengatakan saat ini beberapa perusahaan besar sedang mengkaji teknologi yang tepat digunakan dalam membangun pembangkit listrik energi baru terbarukan.
Ia berharap, di daerah ini ada solusi untuk mengatasi krisis listrik melalui pembangkit listrik yang menggunakan energi baru terbarukan.
Ia memperkirakan pemakaian normal listrik di Kabupaten Mukomuko sekitar 25 megawatt, tetapi saat ini sebesar lima megawatt masih diperbantukan dari Provinsi Sumatera Barat.
Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan, dan Tenaga Kerja Kabupaten Mukomuko Juni Kurniadiana mengatakan investor dari China sebelumnya melakukan survei di daerah ini untuk mengetahui kekurangan dan kebutuhan tenaga listrik, serta ketersediaan bahan baku tandan kosong untuk Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTMb).
Ia mengatakan investor telah melakukan survei kebutuhan tenaga listrik di 16 perusahaan perkebunan dan pengolahan minyak mentah kelapa sawit atau CPO.
"Mereka sudah survei kebutuhan tenaga listrik di perusahaan, termasuk di PLN karena mereka membangun PLTMb untuk memenuhi kebutuhan listrik untuk seluruh pelanggan PLN," ujarnya.
Selain itu, katanya, mereka juga sudah mendapatkan data dan informasi terkait jumlah tandan sawit yang digunakan sebagai bahan baku PLTMb.
Menurutnya, PLTMb ini selain untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam daerah ini dan luar daerah hingga sejumlah kecamatan di Kabupaten Bengkulu Utara.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023