Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengutamakan langkah pendekatan secara persuasif untuk menangani dan mengatasi pengemis musiman pada Ramadhan 1444 Hijriah.
"Kepada pengemis itu kita lakukan langkah persuasif dulu, belum langkah represif. Kalau pun kita bisa membantu, kita upayakan membantu," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Mukomuko Abdiyanto di Mukomuko, Senin.
Menurutnya, pemerintah daerah pada hari baik dan bulan baik seperti sekarang justru mengajak kawan-kawan aparatur sipil negara (ASN) bersedekah kalau orang tersebut layak diberikan sedekah.
Sebaliknya terhadap orang yang tidak layak menerima sedekah, ia mengatakan, langkah untuk menertibkan ada organisasi perangkat daerah (OPD) yang menjalankan tugas dan fungsi penertiban.
Begitu juga perlakuan terhadap sejumlah pengemis di pasar tradisional di daerah ini, ia mengatakan, kalau yang seperti itu nanti diturunkan petugas Satpol PP dalam rangka pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Terhadap pengemis yang ada di pasar tradisional di daerah ini, ia mengatakan, kalau memang pengemis menurut pendapat masyarakat layak dibantu silahkan dibantu.
Namun ada juga sejumlah pengemis di daerah ini yang tidak selayaknya dibantu karena mereka melakukan hal itu hanya kedok saja. Pengemis yang seperti ini perlu tindakan petugas untuk menertibkannya.
Kabid Rehabilitasi Perlindungan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Mukomuko Eli Susbenti mengatakan, kalau pengemis musiman tidak ada di daerah ini, yang ada itu anak "punk" yang kadang-kadang musiman, banyak anak punk datang ke daerah ini lalu hilang.
Ia mengatakan, di bulan Ramadhan ini hanya ada pengemis di pasar pasar tradisional, jarang pengemis di jalan raya apalagi datang ke rumah warga setempat.
Dari Dinas Sosial untuk pengemis, katanya, tidak ada penertiban karena jumlahnya tidak banyak hanya dua hingga tiga orang dan orang-orangnya sudah dikenal oleh masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023