Kepolisian Resort (Polres) Bengkulu Utara menangkap empat nelayan trawl yang melaut dibawah radius dua mil di wilayah laut Bengkulu Utara berinisal IR (43), JO (35), RA (50) dan MM (47) warga Kelurahan Padang Serai, Kota Bengkulu.
 
"Dari awal kita telah mendapatkan informasi bahwa nelayan trawl beroperasi di bawah dua mil laut, lalu nelayan sudah tidak sabar lagi dan melakukan penangkapan terhadap nelayan tersebut sebab kita tidak ada sarana dan prasarana untuk melakukan penangkapan tersebut," kata Kapolres Bengkulu Utara AKBP Andy Pramudya Wardana di Bengkulu, Jumat.
 
Setelah melakukan penangkapan nelayan trawl di laut, kemudian nelayan tradisional menutup jalan yang berada di Desa Pasar Palik, Kecamatan Air Napal Kabupaten Bengkulu Utara untuk menghindari terjadinya konflik.
 
Ia menegaskan, bahwa pihaknya akan memberikan hukuman terhadap para nelayan trawl tersebut sesuai dengan aturan yang berlaku.
 
"Kita akan bekerjasama dengan nelayan tradisional, jika kapal trwal melanggar hal yang telah ditetapkan," ujarnya.
 
Sementara itu, Ketua Asosiasi Nelayan Tradisional Bengkulu (ANTB) Bengkulu Utara Rusman mengatakan bahwa selain menangkap empat nelayan trawl, nelayan juga menyita barang bukti berupa kapal trawl dan alat tangkapnya. 
 
"Ini merupakan bentuk protes terhadap kapal trawl yang masih beroperasi di dibawah radius 2 mil," terangnya. 
 
Lanjut dia, konflik antar nelayan tradisional dan nelayan trawl telah terjadi lebih dari 25 tahun lamanya dan konflik kembali terulang pada hari ini, ketika nelayan tradisional mendapati nelayan trawl melakukan aktvitas tangkap ikan di wilayah yang dlarang, yaitu radius 2 mil dari pesisir pantai.
 
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bengkulu Jais Effendi menjelaskan bahwa keberadaan nelayan trawl menyebabkan hasil tangkapan nelayan tradisional menurun.
 
"Menurut nelayan Desa Air Palik Nengkulu Utara bahwa ada kapal nelayan trawl yang melakukan penangkapan ikan di wilayah mereka yang mengakibatkan nihilnya hasil tangkapan mereka selaku nelayan tradisional yg merupakan akibat dari kapal trawl tersebut," katanya

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023