Bengkulu (Antara) - Pengamat politik sekaligus akademisi Universitas Bengkulu, Drs Lamhir Syam Sinaga MSi memberikan gambaran peta "pertarungan" calon yang maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur Bengkulu 2015.

"Ada belasan calon yang bermunculan sebagai calon gubernur, baik putra daerah maupun calon yang berasal dari daerah luar Bengkulu, namun ada beberapa yang menonjol," kata dia di Bengkulu, Jumat.

Dia mengatakan, dari belasan calon yang bermunculan, terdapat beberapa orang calon yang dinilai memiliki jaringan cukup luas di masyarakat.

"Yang pertama Sultan B Najamudin (Wakil Gubernur Bengkulu), karena dia sudah punya jaringan yang terbentuk sejak tahun 2004, ketika kakaknya Agusrin M Najamudin terpilih menjadi gubernur, itu jaringan tinggal 'calling' saja," katanya.

Lamhir mengatakan, jaringan yang terbentuk tersebut yakni berupa jaringan politik tradisional serta emosional, kedua jaringan ini dinilai kuat dan berpengaruh besar dalam kancah politik Bengkulu.

"Jaringan tradisional itu, berupa kedekatan karena hubungan keluarga, sementara jaringan emosional adalah orang-orang yang memiliki rasa simpati terhadap Sultan dan pernah bekerjasama dengan Sultan. Banyak DPRD tingkat kabupaten dan kota yang menang memanfaatkan jaringan Sultan dan Agusrin, dan sekarang, saat Sultan maju, mereka juga akan mendukung serta memperjuangkannya," kata Lamhir.

Selain itu, calon kuat selain Sultan yakni, Bupati Bengkulu Utara, Imron Rosyadi yang ikut maju dan sudah mendaftarkan diri ke beberapa partai politik beberapa waktu lalu.

"Imron merupakan seorang pengusaha, ketika mencalonkan diri dan bersaing dengan Agusrin (Gubernur Bengkulu terpilih saat Pilkada 2010) bahkan dia merupakan calon yang memperoleh suara peringkat ke dua terbanyak, semenjak itu sudah mulai terbentuk jaringan pendukung dirinya," ucap Lamhir.

Cuma, saat ini, menurut dia, kondisi dukungan bagi Imron sedikit tergerus, oleh karena Bupati Bengkulu Utara itu berpisah dengan sang istri.

"Kalau dia bisa menutupi jaringan yang putus itu, Imron akan menjadi calon yang kuat lagi," katanya.

Sementara, Bupati Musi Rawas, Ridwan Mukti yang juga ikut dalam pertarungan orang nomor satu Bengkulu, dinilai menang dari sisi opini dan pemberitaan.

"Dia bersama tim pintar membangun opini publik, kita harapkan tim Ridwan Mukti juga harus mamahami kondisi masyarakat Bengkulu yang sedikit berbeda dengan daerah lain, di Bengkulu pembangunan opini belum menjadi dasar untuk menang, masih banyak sektor lain yang harus diperhatikan, terlebih jaringan politik tradisional dan emosional," ujarnya.

Selain itu, Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah juga memiliki kekuatan sendiri dan berbeda dengan calon lainnya, oleh karena itu juga perlu diperhitungkan pada Pilkada.

"Dia memiliki jaringan tersendiri, yakni jaringan pengajian, karena dia merupakan seorang ustaz, dan juga perlu diperhitungkan jaringan birokrasi saat ini yang dipegang olehnya," katanya.

Namun calon yang lain juga tidak bisa dianggap remeh sebab situasi politik bukanlah selalu dalam keadaan statis, melainkan dinamis.

Jadi siapa saja yang bisa memanfaatkan momen dan situasilah yang akan menjadi pemenang Pilkada," ujarnya. ***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015