Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyebutkan bekerja di luar negeri atau menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) dapat mengurangi angka pengangguran di daerah itu.

Kepala Disnakertrans Rejang Lebong Syamsir di Rejang Lebong, Jumat, mengatakan jumlah warga Rejang Lebong yang menjadi PMI sampai dengan akhir 2022 lalu mencapai 217 orang tersebar dalam beberapa negara di Asia dan Eropa.

"Dengan banyaknya masyarakat Rejang Lebong yang menjadi PMI tentu dapat mengurangi angka pengangguran dan menuntaskan kemiskinan. Adanya warga yang bekerja di luar negeri ini diketahui dari rekomendasi yang kita terbitkan," kata dia.

Dia menjelaskan kalangan warga daerah itu yang bekerja sebagai PMI diantaranya di negara Jepang, Belanda, Taiwan, Arab Saudi, Malaysia, Korea Selatan dan terbaru ke Jerman.

"Sekarang kita sedang bekerjasama dengan SMKN 1 Rejang Lebong dalam program ausbildung, yakni magang kerja di Jerman. Sejauh ini sudah ada 15 orang alumni SMA dan SMK yang mengikutinya," terangnya dia.

Menurut dia kalangan warga setempat yang bekerja di luar negeri ini kebanyakan bekerja di sektor formal seperti cleaning service, kemudian pegawai restoran, perkebunan, elektronik, perawat dan lainnya.

Adanya warga Rejang Lebong yang bekerja ke luar negeri sangat mereka dukung, karena selain bisa mengurangi angka pengangguran juga saat kembali ke Tanah Air bisa membuka usaha dengan modal yang mereka kumpulkan dari yang diterima setiap bulannya.

Dia mengimbau warga daerah itu yang akan bekerja ke luar negeri agar menggunakan jalur resmi dengan visa pekerja sehingga bisa mendapatkan jaminan kesehatan dan keselamatan, maupun pendampingan hukum serta terhindar dari berbagai bermasalah.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023