Pemerintah Provinsi Bengkulu menyebutkan provinsi berjuluk Bumi Rafflesia itu membutuhkan tambahan kuota BBM bersubsidi jenis Solar sebanyak 10.000 kiloliter untuk memenuhi kebutuhan hingga akhir 2023.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
"Kalau kami hitung-hitung sudah sudah tidak cukup lagi. Bengkulu masih butuh (tambahan) 10.000 kiloliter lagi sampai dengan Desember 2023." kata Kepala Dinas ESDM Provinsi Bengkulu Donni Swabuana, di Bengkulu, Selasa.
Sampai akhir Oktober 2023 ini lanjut Donni stok BBM jenis Solar untuk Provinsi Bengkulu hanya tersisa sekitar 7.600 kiloliter lagi.
Sementara, Pertamina mencatat, untuk rata-rata konsumsi harian BBM jenis Solar di wilayah Bengkulu sekitar 261 kiloliter per hari atau sekitar 7.800-8.000 kiloliter per bulan.
"Kalau tidak ada tambahan dari BPH Migas kami prediksi tidak akan cukup hingga akhir tahun. Kalau Pertalite berdasarkan laporan saat ini masih cukup," kata Donni.
Pemerintah Provinsi Bengkulu menurut dia berharap BPH Migas agar mengabulkan penambahan kuota BBM bersubsidi jenis Solar yang telah diajukan Bengkulu.
"Ya pasti lah kami mengharapkan penambahan itu (kuota Solar untuk memenuhi kebutuhan akhir tahun), mengingat kondisi sekarang ini, kami sudah laporkan ke BPH Migas," kata dia.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Bengkulu telah mengajukan penambahan kuota BBM bersubsidi jenis Solar kepada BPH Migas. Bengkulu mengusulkan penambahan sekitar 8.571 kiloliter Solar.
Pada 2022 lalu, Pemerintah Provinsi Bengkulu sebenarnya telah mengajukan usulan kebutuhan Solar daerah untuk 2023 sebanyak 721.643 kilo liter. Namun, BPH Migas hanya mengakomodir sebesar 106.611 kilo liter saja dari dari total usulan.
Dan pada 12 Oktober 2023 lalu, Pemprov kembali menerima kabar pengurangan kuota solar. BPH Migas lewat suratnya menyampaikan kuota Solar Bengkulu dipotong 6,8 persen dari total kuota 2023 sebesar 106.611 kiloliter.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023