Pemerintah Desa Padang Gading, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengusulkan Sungai Air Hitam di wilayah tersebut menjadi objek wisata penangkaran buaya secara nasional kepada Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi Republik Indonesia.

"Kami sudah mengusulkan ke kementerian untuk penangkaran buaya secara nasional. Kalau bisa nanti harapan kami menjadi desa wisata buaya dan wisata perkebunan kelapa sawit di desa ini," kata Kepala Desa Padang Gading, Kecamatan Sungai Rumbai Pujianto di Mukomuko, Senin. 

Ia mengatakan, usulan dari desanya, mendapat tanggapan positif dari kementerian, bahkan desanya disuruh studi banding ke wilayah yang sudah ada penangkaran buaya secara nasional.
 
Ia berharap, dengan adanya objek wisata penangkaran buaya selain daerah ini menjadi tujuan wisata bagi wisatawan, buaya-nya bisa diolah, kulitnya bisa dijual ke luar negeri, dan bisa menambah pendapatan desa dan kabupaten.
 
Ia mengatakan, keberadaan buaya di sungai yang berbatasan dengan desa ini membuat warga merasa resah karena jumlah buaya di sungai tersebut memang luar biasa.
 
"Kami di Kecamatan Sungai Rumbai letaknya di Desa Padang Gading berbatasan langsung dengan Sungai Air Hitam," ujarnya.
 
Ia mengungkapkan, habitat buaya luar biasa di sungai tersebut apalagi kalau muaranya tertutup, buaya-nya bisa berkeliaran naik ke atas, bahkan yang menjadi korban sudah beberapa orang di wilayah ini.
 
"Ada yang mancing, ketika dapat ikan turun ke bawah langsung disambar buaya dan di situ saya menyaksikan. kalau mau melihat buaya secara langsung sekitar pukul 9.00 hingga 10.00 WIB," ujarnya.
 
Ia mengatakan, warga masih beraktivitas tapi tidak langsung menyentuh ke air. Kalau dia mancing dari atas, cuma kalau dia ke muara bawa perahu besar.
 
Sebagai aparatur desa, katanya, pihaknya mengimbau warga jangan langsung bersentuhan dengan air. Bagi yang mau mancing silahkan di pinggir sungai yang jaraknya jauh.
 
Kemudian, katanya, begitu dapat ikannya ditarik jangan sampai menyentuh air yang anak kecil kami larang keras," ujarnya.


Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023