Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, menyebutkan terdapat sebanyak 34 titik longsor di jalur lintas Bengkulu-Kepahiang.

"Ada 34 titik longsor mulai dari kilometer 37 hingga kilometer 43 menuju Kepahiang, sehingga pengendara harus waspada," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkulu Tengah Edi Bakhtiar di Taba Penanjung, Jumat.

Ia mengatakan satu titik longsor bahkan membuat jalur itu terputus total pada Rabu (2/5) pukul 22.00 WIB, dan baru bisa dibuka kembali pada Kamis dini hari.

Bantuan alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu, menurut dia, membuat timbunan tanah dan material longsor lainnya cepat teratasi.

"Kami sudah berkoordinasi dengan BPBD provinsi dan Dinas Pekerjaan Umum, serta meminta agar alat berat disiagakan di jalur ini," ucapnya.

Hujan lebat yang melanda wilayah pegunungan di Hutan Lindung Bukit Daun mengakibatkan longsor dan pohon besar tumbang hingga menutupi badan jalan.

Satuan Kerja Non Vertikal (SNVT) Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Bengkulu Bambang Eko Saputro mengatakan jalan nasional itu tertutup sekitar lima jam, namun adanya bantuan alat berat dan mesin pemotong kayu (Chainsaw) bisa terbuka kembali.

"Mestinya jalan nasional Taba Penanjung-Kepahiang ini sudah layak untuk diperlebar karena daerah kawasan hutan lindung sangat rawan longsor setiap turun hujan deras," katanya.

Selain mengakibatkan longsor, hujan lebat yang melanda wilayah itu juga membuat Sungai Rindu Hati, tepatnya di muara Sungai Air Jernih dan Sungai Simpang Tiga meluap hingga merendam belasan hektare areal persawahan masyarakat yang berisi padi siap panen.

Banjir itu juga menghayutkan puluhan ekor ternak kerbau milik warga Desa Sukarami, Kecamatan Taba Penanjung.

BPBD Kabupaten Bengkulu Tengah mencatat tujuh desa merasakan dampak luapan sungai tersebut yaitu Desa Taba Penanjung, Rindu Hati, Taba Teret, Taba Baru, Tanjung Raman, Sukarami dan Air Sulau.

Hingga saat ini masih dilakukan penghitungan kerugian materil yang ditimbulkan akibat bencana alam tersebut.

"Tidak ada korban jiwa tapi kerugian material cukup besar, kami masih menghitung nilainya," ujar Edi. (ANT)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012