"Jalan provinsi Bengkulu Utara-Lebong dan Rejang Lebong-Lebong menjadi fokus penjagaan. Kedua ruas jalan tersebut cukup rawan longsor, apalagi saat musim hujan seperti sekarang," kata Kepala Dinas PUPR Provinsi Bengkulu Tejo Suroso di Bengkulu, Jumat.
Alat berat akan disiagakan di jalan-jalan provinsi yang rawan longsor hingga perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 usai. Hal itu bertujuan agar masyarakat yang ingin berlibur selama Natal dan tahun baru tidak terkendala akses yang bisa saja terputus ketika terjadi longsor.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu Herwan Antoni mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada selama cuaca buruk musim hujan yang disertai dengan angin kencang kali ini.
"Kami meminta masyarakat untuk tidak berada di dekat pohon besar yang sudah tua. Hindari pula berkendara di jalan yang rawan pohon tumbang," kata dia.
Herwan mengatakan BPBD provinsi, kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu terus berkoordinasi melakukan pemantauan potensi bencana di masing-masing kabupaten dan kota.
Menurut dia BPBD kabupaten kota mesti bergerak cepat untuk meminimalkan terdapatnya korban akibat bencana alam yang bisa terjadi karena cuaca buruk.
"Langkah antisipasi sangat penting kami lakukan. Terutama terkait peringatan dini, dalam bencana alam," ujarnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu menjelaskan bahwa angin kencang disertai hujan yang terjadi sejak beberapa hari terakhir disebabkan adanya pembentukan bibit siklon di Samudra Hindia.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu menjelaskan bahwa angin kencang disertai hujan yang terjadi sejak beberapa hari terakhir disebabkan adanya pembentukan bibit siklon di Samudra Hindia.
"Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya angin kencang dan hujan lebat, yang diperburuk oleh kedekatan Bengkulu dengan wilayah perairan yang sedang mengalami gangguan atmosfer," kata Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Pulau Baai Bengkulu Rudi Wahyu.
Ia menyebutkan bahwa puncak musim hujan di Bengkulu terjadi pada Desember 2024 hingga Januari 2025, sebab angin Muson Barat membawa kelembapan tinggi dari Asia yang memicu hujan lebat di wilayah Sumatera, termasuk Bengkulu.
Ia menyebutkan bahwa puncak musim hujan di Bengkulu terjadi pada Desember 2024 hingga Januari 2025, sebab angin Muson Barat membawa kelembapan tinggi dari Asia yang memicu hujan lebat di wilayah Sumatera, termasuk Bengkulu.
Menurut Rudi adanya gangguan atmosfer berupa fenomena NGO (Gelombang Atmosfer Non-Oscilasi) juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadi cuaca buruk di Bengkulu.
"Puncak musim hujan ini perlu diwaspadai, terutama dengan angin kencang yang berpotensi terjadi secara tiba-tiba. Masyarakat harus tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang cepat, seperti hujan mendadak dan angin kencang," ujarnya.