Dinas Kesehatan Kota Bengkulu mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk menggunakan produk galon isi ulang air minum yang memiliki sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI).

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu Joni Haryadi Thabrani mengatakan hal tersebut dilakukan agar masyarakat terhindar dari dampak buruk yang ditimbulkan dari produk galon isi ulang yang beredar karena mengandung Bisfenol A (BPA) yang jika dikonsumsi jangka panjang dapat menimbulkan kanker.
 
"Banyak sekali beredar di Kota Bengkulu, oleh karena itu kita upayakan agar masyarakat dapat sadar dan mulai melakukan penggantian galon isi ulang air minum agar terhindar dari zat bahaya BPA," kata dia di Kota Bengkulu, Jumat.
 
Dengan mengkonsumsi air dalam galon yang memiliki kadar BPA tinggi dapat menimbulkan dampak yang buruk bagi kesehatan di jangka pendek dan jangka panjang.
 
Oleh karena itu, saat ini Dinkes Kota Bengkulu terus berupaya melakukan sosialisasi tentang galon isi ulang air minum yang berbahaya digunakan dan berharap masyarakat bisa mengganti galon tersebut dengan yang SNI.
 
"Kandungan BPA dari galon ke air minum yang disebabkan beberapa hal seperti perlakuan terhadap galon plastik air minum yang tidak diperlakukan secara standar. Terjemur sinar matahari, lalu dipakai berulang-ulang, karena galon memiliki usia pakai, jadi kalau dipakai terus menerus, berpotensi melepaskan zat BPA ke air," jelas Joni.
 
Ia berharap agar masyarakat dapat berhenti menggunakan galon yang tidak standar dan mulai melakukan penerapan pola hidup sehat dengan merebus air minum dalam kemasan sebelum dikonsumsi.

"Kalau bisa semua direbus, karena dengan suhu 100 derajat, kuman dan juga zat bisa bersih dan tidak mencemari air minum tersebut," ujar dia.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024