Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu melarang dan terus melakukan sosialisasi agar masyarakat tidak membakar sampah secara sembarangan, sebab dapat menimbulkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah tersebut.
 
"Meskipun saat ini musim hujan, jangan remehkan potensi kathutla, karena udara panas di Kota Bengkulu dapat memicu kebakaran lahan," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bengkulu Yuliansyah di Bengkulu, Senin.
 
 
Untuk itu, pihaknya terus tetap menjaga hubungan baik dengan masyarakat meskipun hal yang dilakukan salah, yakni membakar sampah dan lahan.
 
Selain itu, terang dia, Damkar Kota Bengkulu juga melakukan sosialisasi dan edukasi terkait larangan pembakaran hutan dan lahan, termasuk akibat dari pembakaran yang dilakukan dapat merugikan masyarakat sekitar dan dapat menimbulkan korban jiwa serta materi.
 
"Kita jelaskan bahayanya, kita juga jelaskan sanksi yang akan didapatkan, tetapi tetap mengimbau secara humanis agar masyarakat tidak membakar lahan," ujar dia.
 
Sementara itu, Damkar Kota Bengkulu mencatat selama 2023, terjadi 118 kali karhutla dengan luas lahan mencapai ratusan hektare.
 
 
Ratusan hektare lahan terbakar sebagian terjadi di sejumlah lokasi yang sama secara berulang-ulang seperti di lahan gambut, tepatnya di Kecamatan Selebar, Kecamatan Sungai Serut dan Kecamatan Muara Bangkahulu.
 
Oleh karena itu, pihaknya terus mengimbau masyarakat agar tidak membakar sampah, khususnya di lahan gambut guna menjaga kondisi udara terus terjaga. "Lahan gambut yang tebal membuat upaya pemadaman menjadi sulit, selain itu titik api yang tersebar di beberapa kawasan menyulitkan petugas," ujarnya.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024